Surakarta – Tingginya angka perceraian di Kota Surakarta, akhir-akhir ini, diantisipasi dengan sigap oleh Kantor Kementerian Agama Surakarta. Salah satunya, membekali para pengantin baru dengan Bimbingan Perkawinan.
Sedikitnya, 29 pasangan pengantin mengikuti kegiatan Bimbingan Perkawinan yang diadakan Kemenag Kota Surakarta, di Hotel Grand Sae Solo, Selasa-Rabu, (28-29/8).
Untuk mewujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah, warahmah , Kemenag Kota Surakarta menghadirkan narasumber yang berkompeten dan berpengalaman dibidangnya, dari Dinas Kesehatan Kota dr. Dwi Martyastuti.
Dalam pengarahannya beliau mengatakan, modal dari kehidupan rumah tangga yang samara adalah sehat lahir dan batin.
“Sehat batin, artinya bisa mengoptimalkan sisi spiritualnya. Sehat lahir adalah sehat jasmani atau sehat badanya”, ujarnya.
Keduanya, lanjutnya, tidak boleh timpang dan harus terpenuhi. Dari sisi kesehatan jasmani, masing-masing pasangan harus menjaga kesehatan. Diantaranya, makan dengan gizi seimbang dan olahraga.
Untuk menghindari stres, lanjutnya, jangan lupa menjaga kesehatan reproduksi, dengan cara menjaga kebersihan organ-organ reproduksi.
Disamping itu, katanya, perlu adanya peningkatan program kesehatan, pendidikan anak, dan program keluarga berencana.
“Yang kesemuanya itu, tujuannya, untuk kesejahteraan keluarga”, pungkasnya.
Sementara itu Plt. Kepala Kemenag Kota Surakarta Musta’in Ahmad menyampaikan bahwa, dalam berumah tangga kita tidak dibenarkan bersikap menang sendiri atau egosis. Kita harus bisa menerima dan akrab dengan keluarga baru dari kedua pasangan.Kemudian, jika ada dana, jangan lupa agendakan piknik.
Dia menambahkan, keluarga sakinah mawaddah warohmah ini bisa terwujud diantaranya kedua mempelai mau berlaku sabar,qonaah,amanah,serta saling pengertian.
Lanjutnya Musta’in mengatakan kunci ketahanan keluarga adalah dengan senyum .Setiap permasalahan keluarga di selesaikan dengan sabar dan jangan lupa kendlikan emosi.
Disamping itu, katanya untuk menjaga rasa aman dan nyaman, jangan tinggalkan amal ukhrawi serta suami istri harus saling melengkapi. (gyt_rma)