Era pandemi telah mengubah situasi pembelajaran dari tatap muka langsung menjadi tidak langsung. Berbagai upaya dilakukan guru agar penyampaian materi bisa diterima siswa dengan baik. Ada yang menggunakan zoom meeting, group WhatsApp, dan lainnya.
Adalah Rusdi Mustapa, guru sejarah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta yang menggunakan media video pembelajaran sebagai sarana penyampaian materinya pada siswa. Memang banyak juga guru yang menggunakan media pembelajaran kepada siswa. Lalu apa keistimewaan video pembelajaran yang dibuat Rusdi Mustapa ?
“Video pembelajaran sejarah yang saya buat sebenarnya sama dengan hasil karya teman-teman guru lainnya. Namun saya coba memberi sentuhan berbeda berupa animasi agar siswa lebih tertarik menyimak materi,” kata Rusdi saat ditemui, Kamis (11/2/2021).
Selain animasi, lanjut Rusdi, proses pembuatannya juga hanya menggunakan HP android yang selanjutnya diolah menggunakan aplikasi Kinemaster. Tampilan video juga dibuat lebih menarik dan durasinya tidak panjang. Karena menurutnya jika terlalu panjang, siswa cenderung cepat bosan. Karenanya Rusdi memasukkan poin-poin penting dalam videonya sedangkan untuk pendalaman dilakukan di grup WhatsApp kelas. Video pembelajaran yang dibuat kemudian diunggah melalui Channel Youtubenya agar siswa bisa menyimak kapan saja dan di mana saja.
Atas upayanya menerapkan strategi pembelajaran di masa Pandemi, Rusdi terpilih sebagai salah satu pembicara dalam Webinar Nasional yang diadakan oleh GMB (Gerakan Menulis Buku) Indonesia, Selasa (16/2/2021) akan datang. GMB Indonesia mengadakan Sayembara Akademika Litera yaitu ajang bagi Kepala Sekolah, Guru, Siswa, dan Penulis menyampaikan gagasannya terkait pendidikan di masa Pandemi dan Rusdi mengikuti untuk kategori Guru.
“Jadi awalnya saya mendapat info tentang kegiatan ini. Tema untuk kategori Guru adalah “strategi PJJ di masa Pandemi”. Kemudian saya mengisi formulir pendaftaran yang berisi hal-hal terkait PJJ masa pandemi. Diantaranya masalah pembelajaran yang dihadapi selama PJJ, strategi pengajaran yang dilakukan pada masa pandemi, proses tantangan yan dilalui dan makna yang dipetik dari berbagai tantangan PJJ,” jelas Rusdi. Semua pendaftar dari semua kategori, lanjutnya, diseleksi secara ketat untuk selanjutnya dipilih empat orang dari masing-masing kategori. Alhamdulillah saya lolos.
Atas prestasi yang dicapai Rusdi mendapat apresiasi yang besar dari pihak madrasah. Menurut Slamet Budiyono, selaku kepala MAN 1 Surakarta, prestasi ini harus disyukuri dan diapresiasi.
“Tentu kami sangat senang atas apa yang diraih pak Rusdi. Bagaimana memaknai pembelajaran di masa pandemi sebagai sarana untuk terus berinovasi dan berkreasi. Tantangan di masa Pandemi harus dijawab dengan inovasi. Segala inovasi brilian yang tercipta merupakan bukti nyata bahwa pendidikan tidaklah mati suri akibat pandemi,” pungkas Slamet Budiyono. (rsd/my)