Peningkatan Kompetensi Penghulu terus diupayakan Seksi Bimbingan Masyarakat Islam KanKemenag Kota Surakarta. Pagi ini (26/11). Kepala KUA dan Penghulu Kota Surakarta hadir dan aktif mengikuti kegiatan tersebut. Acara diawali dengan laporan yang disampaikan oleh Kasi Bimas Islam, Umi Khozanah. Ia mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman terhadap penghulu, kepala KUA serta staff tentang permasalahan perkawinan. “Selain itu, berkaitan dengan penulisan karya tulis ilmiah penghulu juga sangat penting untuk ditingkatkan, sebagai persiapan setiap tahunnya diadakan Lomba KTI, “tuturnya.
Sebagai pemateri, Munadi dari IAIN Surakarta menyampaikan Metodologi Penulisan Karya Tulis Ilmiah bagi Penghulu. Ia menjelaskan bahwa peristiwa apapun bisa menjadi bahan penulisan. “Menceritakan pengalaman-pengalaman saat menikahkan dengan peristiwa dan karakter yang berbeda-beda, bisa menjadi produk karya tulis, “ungkapnya. Ditambahkan bahwa sesuatu hal yang sepele, bisa saja merupakan hal yang besar bagi orang lain. “Sumber penulisan, ya berasal dari fungsi KUA itu sendiri, “tuturnya. Permenpan No Th 2019 menyatakan tentang pengembangan profesi termasuk di dalamnya yaitu penulisan karya tulis. Fungsi KUA yng dimaksudkan yaitu data peristiwa, statistik, dokumentasi, tata persuratan administrasi, hingga masalah terkait pembinaan masjid, zakat, wakaf, baitul mal dan pengembangan keluarga sakinah.
Pemateri berikutnya, dari Mahkamah Agung RI, Khairul Anwar menjelaskan tentang penyelesaian permasalahan perkawinan. Beliau menjelaskan fakta bahwa sebagian besar permasalahan yang sampai ke pengadilan berkaitan dengan diantaranya perceraian karena talak dan penyelesaian harta bersama. “Jika ada pemicu masalah di bidang perkawinan, maka yang harus di lihat yaitu substansi hukum, struktur dan budayanya,”ujar Khairul.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Plt.Kakankemenag Kota Surakarta,Rosyid Ali Safitri yang juga memberikan motifasi pada seluruh penghulu untuk terus mengembangkan kompetensinya. Rosyid juga mengingatkan untuk tetap menerapkan protocol kesehatan dalam memberikan pelayanan pada masyarakat. “Pengembangan IT juga sangat dibutuhkan, serta yang utama bukan maslah berani atau tidak berani tapi terkait kesehatan maka wajib dipatuhi protokolnya,”pungkasnya. (may)