Sebanyak 30 orang penyuluh Agama Islam pegawai negeri sipil (PNS) di Solo Raya mengikuti kegiatan Diklat Di Tempat Kerja (DDTK) yang diselenggarakan oleh Balai Diklat Keagamaan (BDK) Semarang dan mengambil tempat di aula Kankemenag Kota Surakarta. Kegiatan DDTK yang berlansung selama 5 (lima) hari dibuka oleh Kakankemenag Kota Surakarta Muslim Umar (30/05)
Kakankemenag dalam arahanya mengatakan bahwa Kementerian Agama sangat membutuhkan penyuluh untuk dapat melakukan pembinaan kepada masyarakat sebagai perpanjangan informasi Kementerian Agama di berbagai tempat.
“Karena perannya sebagai perpanjangan informasi maka fungsi penyuluh sangat strategis di masyarakat untuk memberikan pemahaman dan penyuluhan agama termasuk juga, mewaspadai situasi yang mungkin terjadi di masyarakat dengan munculnya gerakan-gerakan atau aliran yang menyesatkan” ujar Muslim Umar.
Adapun salah satu narasumber dari BDK Semarang dalam materinya mengatakan bahwa penyuluh agama Islam sekarang ini berhadapan dengan suatu kondisi masyarakat yang berubah dengan cepat yang mengarah pada masyarakat fungsional, masyarakat teknologis, masyarakat saintifik dan masyarakat terbuka. Dengan demikian, setiap penyuluh agama secara terus menerus perlu meningkatkan pengetahuan, wawasan dan pengembangan diri, dan juga perlu memahami visi penyuluh agama serta menguasai secara optimal terhadap materi penyuluhan agama itu sendiri maupun teknik menyampaikannya. Sehingga ada korelasi faktual terhadap kebutuhan masyarakat pada setiap gerak dan langkah mereka.
Keberhasilan seorang Penyuluh Agama Islam dalam melaksanakan tugasnya di masyarakat dipengaruhi oleh beberapa komponen diantaranya komponen strategi dakwah yang dipilih dan dirumuskan. Karena kemajemukan masyarakat Indonesia yang terdiri dari berbagai suku, ras, tradisi, bahasa, serta status sosial ekonomi yang berbeda-beda. Menghadapi kondisi ini seorang penyuluh harus menyusun strategi yang tepat dalam pelaksanaan tugas kepenyuluhannya demi tercapainya tujuan tugas itu. Disamping itu materi penyuluhan tergantung pada tujuan yang hendak dicapai, namun secara global dapatlah dikatakan bahwa materi penyuluhan dapat diklasifikasikan menjadi tiga hal pokok, yaitu ” masalah keimanan (aqidah), masalah keislaman (syari'ah) dan masalah budi pekerti (akhlakul karimah)”. (abc)