Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kota Surakarta telah memasuki pecan ke 3 (tiga). Menjalankan surat edaran Kemenag Kota Surakarta, seluruh kegiatan belajar mengajar di Madrasah dilaksanakan melalui pembelajaran daring atau online. Sekolah Negeri dibawah Kemendiknas menjalankan hal yang sama, dengan pembelajaran dari rumah menuntut kreativitas Guru Agama yang bertugas. Berbagai macam layanan atau aplikasi dapat digunakan untuk bias memberikan model pembelajaran online. Pemberian tugas dengan mengirimkannya lewat media social menjadi metode yang paling sering digunakan para Guru. Pengawas PAI SD, Sumiyati melaksanakan monitoring melalui aplikasi online. “Menyampaikan instruksi dari Bapak Kepala Kantor, bahwa Guru PAI SD diharapkan memberikan tugas belajar di rumah yang proporsional dan tidak memberatkan,”terangnya. Ditambahkan pula pemantauan hasil belajar siswa termasuk penilaian serta melaporkan tugas dan hasil belajar siswa via online juga harus tetap dilaksanakan para Guru PAI.
Berbagai macam penugasan yang diberikan Guru pada siswa/i. Kegiatan Harian, Muraja’ah, serta pengerjaan soal yang disiapkan dengan menggunakan aplikasi tertentu sehingga menambah semangat belajar siswa/i. “Guru-guru PAI cukup kreatif dan inovatif dalam memberikan model KBM online pada siswa-siswa di rumah baik melalui website,video pembelajaran,geogle form maupun via wa” tegas Sumiyati. Beberapa kendala ditemui dalam penggunaan pembelajaran daring seperti diperlukannya sinyal yang kuat dengan kuota yang cukup banyak, karena hampir 90% KBM menggunakan aplikasi jaringan internet cukup besar. ” Saya berharap KBM online yang diberikan guru-guru PAI ini mampu membantu penangkalan covid 19 dan siswa tetap dapat belajar di rumah secara kondusif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai” tutur Pengawas PAI SD tersebut. (may)