Surakarta (Humas) — Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta, Ahmad Ulin Nur Hafsun, menghadiri acara Majelis Dzikru Haul Simbah KH Dimyathi Tremas yang dirangkai dengan kegiatan Khataman Tahfidz Al-Qur’an di Pondok Pesantren Al-Quraniyy Mangkuyudan, Surakarta, Kamis malam (10/7/2025).
Rangkaian kegiatan dimulai dengan khataman tahfidz oleh para santri, dilanjutkan dengan pembacaan sholawat Nabi, dan ditutup dengan pengajian serta doa bersama. Acara ini menjadi momen spiritual yang khidmat sekaligus penuh hikmah, dihadiri oleh para kiai, santri, alumni, serta masyarakat sekitar.
Dalam sambutannya, Ahmad Ulin Nur Hafsun menyampaikan rasa syukur dan harunya bisa hadir dalam majelis haul tersebut. “Saya sangat berbahagia dapat sowan pada acara malam ini, karena saya bisa bertemu kembali dengan guru-guru saya di Mangkuyudan. Semoga kita semua mendapatkan limpahan berkah dari para masyayikh dan acara yang kita peringati malam ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Ahmad Ulin Nur Hafsun juga menyinggung kiprah pesantren dalam sejarah perjalanan bangsa. “Bahwa sejak ditetapkannya Hari Santri pada tahun 2015, serta pengesahan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, pemerintah telah menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung eksistensi pesantren dan para santri ” Ujarnya. Ia menjelaskan bahwa ponpes yang lahir sebelum Indonesia merdeka, memiliki peran strategis dalam pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat. Keberadaan pesantren adalah fondasi penting dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
Di akhir sambutannya, ia mengajak semua yang hadir untuk turut mendoakan Kementerian Agama agar terus diberi kekuatan dalam menjalankan amanah besar dalam membina umat.
“Kami mohon doa agar Kementerian Agama senantiasa mendapat kekuatan dan bimbingan dari Allah SWT untuk terus mengemban tugas dan amanah dalam membina kehidupan keagamaan masyarakat,” pungkasnya. Acara berjalan dengan penuh kekhidmatan, memperkuat semangat kebersamaan dan cinta terhadap para ulama serta ajaran Al-Qur’an, sekaligus mempererat hubungan antara pemerintah dan lembaga keagamaan dalam membangun bangsa. (za)



















