Surakarta (Humas) – Rumah Tahanan (Rutan) Kelas I Surakarta resmi meluncurkan program Pesantren “Sareh Semeleh” yang ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Rutan dan sejumlah pondok pesantren mitra (02/05).
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Kelas I Surakarta, Bhanad Shofa, dan disaksikan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta, Ahmad Ulin Nur Hafsun.
Dalam sambutannya, Bhanad Shofa menjelaskan filosofi nama “Sareh Semeleh”, yang berarti berserah diri dan sepenuhnya bergantung pada Allah SWT. Ia mengungkapkan bahwa keberadaan di dalam rutan sering dianggap sebagai titik terendah dalam hidup, namun justru menjadi momen tepat untuk memulai dari nol dan bangkit melalui pendekatan spiritual.

“Kami mengajak para warga binaan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ikuti kegiatan ini dengan ikhlas. Jika dijalani dengan sungguh-sungguh, maka kami akan memikirkan hak-hak mereka, seperti remisi, cuti bersyarat, maupun pembebasan bersyarat,” tutur Bhanad.
Kakankemenag Surakarta, Ahmad Ulin Nur Hafsun, menyambut baik inisiatif ini. Ia menyebut peluncuran pesantren sebagai implementasi dari program prioritas Kementerian Agama RI, yaitu Asta Protas, khususnya pada poin internalisasi nilai-nilai agama.
“Pesantren ini menjadi ruang penting untuk memberi asupan bagi seluruh aspek manusia—tubuh, pikiran, hati, dan ruh. Di Rutan Surakarta ini, semua kebutuhan itu mulai diakomodasi, termasuk kebutuhan rohani melalui pesantren,” ujar Ahmad.
Lebih lanjut, Ahmad menyatakan bahwa pihaknya bangga dan telah menyampaikan kabar baik ini kepada Kepala Bidang Pondok Pesantren Kanwil Kemenag Jawa Tengah, yang menyampaikan dukungan penuh terhadap program tersebut.

Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan antara Rutan Surakarta dengan beberapa pondok pesantren, di antaranya Ponpes Darul Qur’an, Ponpes Pawening, Ponpes Ihsan Sakeena, dan Ponpes Imam Bukhori. (may)