Surakarta – Kementerian Agama Kota Surakarta selalu berusaha untuk memberi pelayanan terbaik bagi masyarakat Surakarta. Semua kalangan masyarakat akan secara maksimal terlayani melalui instansi ini, termasuk pula bagi para calon pengantin. Kementerian Agama Kota Surakarta khususnya pada Seksi Bimas Islam senantiasa mengadakan bimbingan perkawinan bagi calon pengantin yang saat ini telah sampai pada angkatan keenam dengan tujuan untuk mempersiapkan pasutri yang benar-benar siap menjalani kehidupan berumah tangga. Acara bimbingan perkawinan kali ini diselenggarakan di Hotel Grand Setiakawan Solo,Rabu (28/8).
Dalam bimbingan perkawinan angkatan 6 ini, Penyuluh Fungsional PAI, Mufti Addin menyampaikan terkait beberapa hal yang harusnya dipersiapkan bagi calon pengantin, baik calon suami maupun calon istri.
“Hal-hal yang hendaknya dipersiapkan bagi calon pengantin ini adalah berkenaan dengan kemandirian. Kemandirian di sini berarti adanya rasa tanggung jawab terhadap tugas yang telah diamanahkan baik sebagai suami maupun istri” ucap Addin.
Dalam pembahasan soal kemandirian ini, Ia menekankan tentang peran penting seorang calon suami yang akan menjadi calon pemimpin dalam rumah tangganya.
“Sebagai calon pemimpin rumah tangga, calon suami haruslah siap untuk bertanggung jawab atas segala masalah di dalam rumah tangganya bahkan seorang suami juga dituntut untuk rela berkorban diri untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga mereka. Maka dari itu, dalam kemandirian dan tanggung jawab ini pastilah dibutuhkan banyak perjuangan dan doa. Perjuangan untuk dapat menjalankan amanah pernikahan serta doa yang akan mengarahkan pasutri tetap berada di jalan yang diridhoi Allah SWT”, tutur Addin.
Selain itu Ia juga menekankan kepada calon pengantin untuk senantiasa bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan keluarga, terutama dalam hal perekonomian keluarga.
“Perceraian tertinggi berasal dari masalah ekonomi yang disebabkan oleh buruknya manajemen kebutuhan keluarga, maka dari itu, persiapan yang matang sangatlah dituntut untuk mencapai kehidupan rumah tangga yang langgeng dan harmonis. Kebutuhan keluarga hendaknya direncanakan sejak dini, mulai dari kebutuhan primer dan sekunder, diklasifikasikan antara hambatan dan peluang, serta solusi yang akan ditempuh ke depannya,” pungkasnya. (humas_ppl)