Surakarta (Humas) – MTs Muhammadiyah Surakarta sukses menggelar acara Akhirussanah dan Haflah Wada’ Tahfidzul Qur’an bagi siswa kelas IX. Acara ini menjadi momen yang tak hanya melepas para siswa yang telah menuntaskan pendidikannya selama tiga tahun, tetapi juga menjadi ajang penghargaan bagi santri-santri yang telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an dengan penuh dedikasi. Dengan mengusung tema “The Light of Qur’an, A New Chapter Begins”, acara ini menjadi simbol dimulainya perjalanan baru para siswa sebagai pembawa cahaya Al-Qur’an ke tengah masyarakat.
Bertempat di Gedung Arjuna BBGTK Jawa Tengah, acara berlangsung khidmat dan penuh haru. Hadir dalam kesempatan tersebut berbagai tamu undangan yang turut menyemarakkan suasana. Kehadiran Pengawas Madrasah Kemenag Kota Surakarta, Sri Hartati menjadi sorotan tersendiri. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa bangga atas capaian para siswa, dan menegaskan pentingnya peran guru dalam mendidik dengan kasih sayang, serta kemampuan untuk mengikuti perkembangan zaman, terutama dalam penguasaan teknologi. Ia juga menyampaikan pesan yang sarat makna kepada para wisudawan. “Ridho Allah tergantung pada ridho kedua orang tua,”ujarnya.
Kehadiran tokoh pendidikan lainnya juga menambah kekuatan kolaboratif dalam acara ini. Ketua Komite Madrasah, Hakam Faruq menyampaikan filosofi kehidupan yang menginspirasi, “Hidup harus berkeringat, jangan sampai kering,” sebagai dorongan agar siswa terus berkarya dan berinovasi tanpa henti. Sementara itu, Bambang Condro, selaku Pimpinan Cabang Muhammadiyah Jebres, juga turut memberikan dukungan dan apresiasi atas kemajuan madrasah sebagai bagian dari amal usaha Muhammadiyah yang strategis di bidang pendidikan.
Selain jajaran pejabat dan tokoh masyarakat, acara ini juga dihadiri oleh Kepala Madrasah, seluruh dewan guru, para musyrifah, serta wali santri kelas IX. Suasana kekeluargaan dan semangat kebersamaan terasa begitu kuat, memperlihatkan bahwa kesuksesan pendidikan madrasah adalah hasil sinergi banyak pihak yang berkomitmen sepenuh hati.
Rangkaian acara dibuka dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh santri pondok, Hidayat Nurwahid, yang dilanjutkan dengan saritilawah dalam tiga bahasa: Bahasa Inggris oleh Qonita Fahima, dan Bahasa Indonesia oleh Hasna Putri Nafisa, keduanya siswa kelas VIII. Acara kemudian berlanjut pada sambutan dan puncaknya adalah prosesi wisuda kelas IX, yang ditandai dengan penyerahan siswa secara simbolis dari pihak madrasah kepada orang tua siswa oleh Kepala Madrasah, Mar’atus Sholikah Isnaini. “Ini bukan akhir dari perjalanan kalian, tapi awal dari perjuangan berikutnya. Jadilah generasi yang membawa cahaya Al-Qur’an ke mana pun kalian melangkah,”tuturnya.
Perwakilan orang tua siswa, Mufarikhah—wali dari Sabrina Althaf Zein kelas IXB—menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada para guru dan pembina yang telah mendampingi anak-anak selama tiga tahun. Sambutan penuh kesan juga disampaikan oleh Sabrina Althaf Zein sebagai perwakilan siswa kelas IX, dan Elies Widyaningrum dari kelas VIII sebagai bentuk apresiasi kepada para kakak kelas.
Kemeriahan acara ditambah dengan berbagai penampilan seni dari siswa-siswi kelas VII dan VIII, seperti Tari Kutidhing dari Aceh, Tari Gugur Gunung, pembacaan puisi, hingga penampilan solo vokal. Dalam sesi khusus, madrasah juga memberikan penghargaan kepada tiga siswa terbaik secara akademik serta santri dengan capaian hafalan Al-Qur’an terbaik, sebagai bentuk apresiasi atas prestasi dan kerja keras mereka.
Salah satu momen paling membanggakan adalah Uji Publik Tahfidzul Qur’an, di mana lima santri diuji hafalannya secara acak mulai dari juz 1 hingga juz 18. Proses ini dipandu oleh dua penguji, Ustadzah Yulia dan Ustadz Erwin. Santri tampil percaya diri dalam menjawab sambung ayat di hadapan orang tua dan tamu undangan. Kegiatan dilanjutkan dengan muroja’ah jama’i yang menggema penuh kekhidmatan, serta persembahan lagu Hafidz Qur’an untuk orang tua dan lagu Sempurna sebagai ungkapan cinta dan terima kasih kepada para guru.
Acara ditutup dengan doa bersama, menandai akhir dari sebuah perjalanan indah dan awal dari lembaran baru yang penuh harapan. Melalui kegiatan ini, MTs Muhammadiyah Surakarta menunjukkan komitmennya untuk terus mencetak lulusan yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki akhlak mulia, berjiwa Qur’ani, dan siap menjadi generasi penerus yang membawa cahaya Islam di tengah masyarakat. (hfd/my)
MTsN 2 Surakarta Luluskan 328 Siswa, Kemenag Ajak Alumni Gali Potensi Diri
Surakarta (Humas) - Sebanyak 328 siswa MTs Negeri 2 Surakarta dinyatakan lulus 100% dan berhak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang...
Selanjutnya