Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Surakarta sangat antusias dengan gelaran Syiar Anak Negeri Th 2020 yang diselenggarakan oleh Kemenag RI digawangi oleh Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK). Hal ini disampaikan oleh Slamet Budiyono selaku kepala MAN 1 Surakarta, Selasa (14/4).
“Tentu kami sangat antusias dengan gelaran ini, karena sesuai visi misi kami yang salah satunya menciptakan prestasi tidak hanya di bidang akademik, tapi juga di bidang seni dan olah raga. Syiar Anak Negeri merupakan jembatan emas bagi siswa kami untuk mengukir prestasi dalam bidang seni,” kata Budiyono. Karena itu, lanjutnya, madrasah telah membentuk tim pembimbing siswa untuk bisa diikutsertakan dalam ajang ini yaitu grup Asmadera Voice dari siswi-siswi MAPK yang mengikuti kategori vocal grup.
Sementara itu menurut salah satu pembimbing Asmadera Voice, Lutfi, dalam upaya mempersiapkan mengikuti ajang Syiar Anak Negeri, telah mengadakan berbagai persiapan. Salah satunya membentuk tim pembimbing.
“Ada yang mempersiapkan materi syiar, aransemen lagu dan juga tata rias,” kata Lutfi yang alumni Al Azhar Kairo ini. Ia mempersiapkan materi syiar bersma dengan Tri Bimo Suwarno, aransemen lagu oleh Muhammad Arifin dan tata rias oleh Taslia dan Ulya. “Kami memilih siswa kelas 10 dan 11 MAPK sebanyak 3 orang,karena salah satu ketentuan untuk mengikuti ajang ini adalah satu grup terdiri dari 3 – 5 orang,”ujarnya. Proses seleksi dengan mengirimkan video ke media Youtube untuk selanjutnya akan dinilai oleh tim juri. Jumlah yang menyukai video merupakan salah satu aspek yang dipertimbangkan. Dalam kesempatan ini, Asmadera Voice membawakan lagu dari Maher Zein berjudul “One Big Family”. Lutfi menambahkan, ada tiga tahap yang harus diikuti peserta yaitu tahap seleksi, karantina, dan eliminasi. Pada tahap seleksi, peserta mengirim video durasi 3-5 menit, terdiri dari nasyid dan dakwah yang dikemas secara kreatif. “Video yang dikirimkan melalui online, akan diseleksi oleh juri yang dikirim dari perwakilan Kementerian Agama (Kemenag), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Asosiasi Nasyid Nusantara (ANN), dan Metro TV. Peserta yang akan terpilih untuk melaju ke babak eliminasi adalah 14 Grup,” papar Lutfi.
Selanjutnya tahap karantina yang dilaksanakan pada tanggal 20 April-20 Mei 2020. Kegiatan karantina berisi pembekalan konten dakwah, musik, dan penampilan panggung. Tahap terakhir adalah eliminasi yang puncaknya tanggal 16 Mei 2020, setelah sebelumnya ada tahap eliminasi peserta. Ditengah pandemi Covid-19, maka Konser Eliminasi tidak akan dilakukan di Jakarta, tapi dilakukan di 7 kota yaitu: Aceh, Medan, Palembang, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar.