Workshop KKGRA Kota Surakarta VI dilaksanakan di Pendopo Hotel Dana Solo (22/12). Workshop tersebut dihadiri oleh Kepala Kemenag Kota Surakarta, Kasi Penmad, Pengawas Masdrasah, juga narasumber, serta diikuti oleh 40 Guru RA dan 9 Kepala RA Surakarta. Ketua panitia workshop dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan dengan tema “Menjadi Guru yang Dirindu” memiliki beberapa tujuan. “Diharapkan melalui workshop yang diselenggarakan, para guru RA dapat bertambah ilmunya dalam hal pembelajaran untuk anak – anak dan dapat menerapkan kepada anak – anak didiknya” ujarnya. Ia juga menyemangati para guru RA dalam mengikuti workshop, “Sebagai guru RA kita harus terus menambah ilmu, mengupdate ilmu, sehingga dengan workshop berisi pelatihan pembelajaran dengan memanfaatkan bahan losee part untuk pembelajaran anak usia dini dan public speaking yang diselenggarakan dapat dimanfaatkan guru RA untuk menambah ilmu baru. Maka mari kita ikuti workshop ini dengan baik, semangat, fokus, dan tentunya bahagia” terangnya.
Kepala Kemenag Kota Surakarta, Hidayat Maskur juga menyampaikan sambutannya. Dalam sambutannya ia juga menyampaikan materi terkait moderasi beragama dan dilanjutkan dengan membuka workshop secara resmi. “Moderasi beragama itu untuk meningkatkan iman kita, jadi silakan kita itu beriman, kita percaya dengan agama yang kita miliki, tetapi ketika kita memiliki cara pandang kemudian praktek dalam beribadah, itu jangan sampai mengganggu agama yang lain, karena kita hidup dalam lingkungan sosial kemasyarakatan, kita tidak hidup sendiri, sehingga tentunya kita juga perlu mulai memberikan kesadaran anak – anak RA atas hal tersebut” jelasnya.
Selanjurnya masuk dalam acara inti yaitu pemaparan materi terkait pemanfaatan bahan losee part sebagai media pembelajaraan anak – anak RA. Tujuan pembelajaran dengan media bahan losee part sendiri yaitu untuk mengingkatkan kreatifitas anak – anak karena mereka bebas berkreasi membongkar pasang bahan losee part yang ada sesuai dengan imajinasi mereka. (nv/my)