Kota Surakarta (Humas) – Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Surakarta melalui Sub Bagian Tata Usaha (Subbag TU) menyelenggarakan Dialog Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) bertajuk “Solo Rukun, Solo Sentosa: Merawat Kebersamaan, Meneguhkan Moderasi di Tengah Keberagaman”. Dalam Laporan Ketua Panitia penyelenggara kegiatan yang disampaikan oleh Kepala Subbag TU Bagus Sigit Setiawan, kegiatan yang digelar di Hotel Sahid Jaya Solo pada Rabu (18/6/2025) ini menghadirkan 70 peserta, meliputi tokoh agama, lintas sektoral, penyuluh lintas agama, dan Aparatur Sipil Negara (ASN) Kankemenag Surakarta.
Kerukunan sebagai Pondasi Kesejahteraan
Kepala Kankemenag Kota Surakarta Ahmad Ulin Nur Hafsun dalam sambutan membuka acara menegaskan, “Rukun harus ada agar sejahtera terwujud. Maka, dialog pada pagi hari ini mari kita ikuti dengan baik!”
Ia menjelaskan, kota Surakarta dalam mewujudkan visinya sebagai kota yang modern, maju, berdaya saing dan adaptif terhadap perkembangan zaman, mengandalkan kerukunan sebagai salah satu pilar utamanya. “Kita tahu bahwa Solo ini istimewa dengan keragaman, kemajemukannya. Berbagai etnis, budaya, agama, dan mata pencaharian ada di sini. Akulturasi agama dan budaya bahkan terlihat dari bangunan hingga kuliner,” ujarnya.

Ahmad Ulin Nur Hafsun menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan harmoni yang telah terbangun, agar tidak terkoyak dari ancaman provokasi dan isu pemecah belah.
“Kemenag menempatkan peningkatan kerukunan dan cinta kemanusiaan sebagai prioritas nomor satu,” tegasnya. Upaya konkretnya meliputi meningkatkan kualitas kerukunan, penguatan moderasi beragama, mengembangkan dan insersi kurikulum cinta. Acara pembukaan ditutup dengan menyanyikan lagu Mars Kementerian Agama bertemakan Moderasi Beragama ciptaan Gus Yaqut Cholil Qoumas, bersama seluruh peserta.
Diskusi Panel: Membangun Harmoni dari Konsep hingga Implementasi
Setelah resmi dibuka, acara dilanjutkan dengan diskusi panel yang menghadirkan empat narasumber. Ahmad Ulin Nur Hafsun memaparkan konsep Pohon Harmoni dengan tiga nilai fundamental yang diajarkan dalam agama sebagai akarnya: akidah (keyakinan), akhlak (tata perilaku), dan syari’ah (tata ibadah). Dari nilai-nilai ini, lahirlah pemikiran moderat yang bercabang pada komitmen kebangsaan, penolakan kekerasan, toleransi, dan penerimaan terhadap kearifan lokal.
Ketua FKUB Kota Surakarta KH. M. Mashuri, melengkapi pernyataan Ahmad Ulin Nur Hafsun dengan menekankan kompleksitas kerukunan di Solo. “Solo itu istimewa, tapi tidak sederhana. Pemetaan masalah membutuhkan diskusi, koordinasi, dan kolaborasi dengan pihak-pihak yang memahami akar persoalan. Tujuannya, meredam konflik sebelum meluas dan menciptakan mitigasi yang memberikan win-win solution, bukan win and close solution,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pengembangan Ekspor dan Pemasaran Produk Dalam Negeri, Dinas Perdagangan Kota Surakarta Endang Kurnia Maharani, menyoroti pentingnya sertifikasi halal sebagai bentuk perlindungan konsumen. Ia mengakui masih banyak pelaku usaha yang belum sepenuhnya memahami Undang-Undang tentang Perlindungan Konsumen, terutama dalam hal penyampaian informasi produk yang jelas, benar dan jujur.
Diskusi panel ditutup dengan materi yang disampaikan oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surakarta Indradi, memaparkan peran pemerintah dalam menyikapi isu keagamaan melalui pendekatan lunak berbasis Whole of Government dan Whole of Society, menekankan kolaborasi antar lembaga dan partisipasi masyarakat.
Kegiatan berlangsung sukses dengan antusiasme tinggi dari seluruh peserta. Hal ini tercermin dari kehadiran penuh sepanjang acara, tak satu pun peserta meninggalkan lokasi sebelum kegiatan berakhir. Suasana interaktif pun tercipta melalui diskusi aktif, ditandai dengan beberapa peserta yang antusias mengajukan pertanyaan-pertanyaan substansial.
Terselenggaranya dialog ini meneguhkan komitmen Kankemenag Kota Surakarta sebagai garda terdepan dalam merawat kerukunan, sekaligus memperkuat kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk menjaga harmoni di Kota Surakarta. Kedepan, para peserta berharap kegiatan tersebut dapat kembali diselenggarakan dengan tema diskusi yang lebih spesifik. Terima kasih juga kami ucapkan kepada Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surakarta Didik Anggono yang turut berpartisipasi hadir dalam kegiatan secara langsung. (rmd)