Kota Surakarta (Humas) – Sebanyak 766 peserta didik dari 33 Raudhatul Athfal (RA) se-Kota Surakarta mengikuti kegiatan Gerakan Nasional RA Membatik (Gernasratik) yang
diselenggarakan di Taman Balekambang pada Kamis (2/10/2025). Kegiatan ini diselenggarakan oleh Pengurus Daerah Ikatan Guru Raudhatul Athfal (PD IGRA) Kota
Surakarta sebagai bagian dari pelaksanaan Gernasratik yang dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia.
Pelaksanaan Gernasratik bertujuan untuk menanamkan rasa cinta membatik sejak usia dini, sehingga anak-anak RA dapat mengenal batik tidak hanya sebagai karya seni, tetapi juga sebagai warisan budaya bangsa yang harus dijaga dan dilestarikan. Selain itu, kegiatan ini juga dirancang untuk membekali para pendidik RA dengan berbagai strategi pembelajaran kreatif dan menyenangkan, sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Dalam sambutannya, Ketua Panitia Septemi Listyorini menyampaikan bahwa membatik tidak sekadar sebuah karya seni biasa. “Membatik bukan hanya seni, tetapi juga media yang efektif untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter penting, seperti kesabaran, ketelitian, kerja sama, dan kreativitas, ke dalam diri anak-anak kita. Melalui kegiatan ini, kita sedang menanamkan benih kebanggaan nasional di hati mereka,” ujarnya.
Ketua PD IGRA Kota Surakarta, Sri Harpeni, menambahkan bahwa kegiatan Gernasratik juga menjadi momentum agar anak-anak RA Kota Surakarta lebih mengenal budaya lokal. “Kami berharap, batik bisa menjadi pintu gerbang bagi anak-anak untuk mengenal lebih dalam kekayaan budaya Indonesia,” pungkasnya.
Kegiatan Gernasratik dibuka secara resmi oleh Rifhamdani Agam selaku Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta, didampingi oleh Pengawas Madrasah, Sarkin dan Istikomah. Dalam sambutannya, Rifhamdani Agam menyampaikan rasa bangga atas antusiasme ratusan peserta didik RA yang hadir. “Ini adalah gerakan berskala nasional. Kehadiran anak anakku semua pada hari ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami,” ungkapnya. Lebih lanjut, ia juga menyampaikan harapannya agar kegiatan ini membawa kebahagiaan sekaligus pengalaman berharga bagi anak-anak. “Semoga anak-anak senantiasa gembira dalam belajar membatik. Selesaikan proses membatiknya dengan baik, sehingga dapat memahami dan mencintai batik secara utuh” tutupnya.
Dengan wajah ceria dan penuh antusias, sebanyak 766 anak RA tampak duduk bersama, tekun mewarnai pola batik di atas kain. Aktivitas ini tidak sekedar menghasilkan karya, tetapi juga menanamkan kebanggaan sebagai generasi penerus dan pewaris budaya bangsa. Kesuksesan penyelenggaraan Gernasratik di Kota Surakarta diharapkan dapat menjadi model inspiratif bagi lembaga pendidikan anak usia dini lainnya, khususnya dalam mengembangkan pembelajaran yang berakar pada kearifan lokal dan budaya nasional. (yn/za)




















