Kota Surakarta (Humas) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta mengambil langkah cepat dan koordinatif menyikapi eskalasi aksi unjuk rasa yang berujung anarkis di sejumlah titik wilayahnya. Untuk menyatukan visi dan langkah strategis seluruh komponen bangsa, melalui Sekretaris Daerah, Pemkot Surakarta menyelenggarakan Rapat Koordinasi Forum Komunikasi Pemerintah Daerah (FORKOMPINDA) Kota Surakarta pada Sabtu (30/08/2025).
Rapat koordinasi tersebut digelar di Ruang Rapat Makorem 074/Warastratama, dipimpin langsung oleh Wali Kota Surakarta Respati Ardi, didampingi Wakil Wali Kota (Wawali) Astrid Widayani. Pelaksanaan rakor kali ini berbeda dari biasanya karena FORKOMPINDA hadir secara lengkap meliputi Danrem 074/Warastratama, Dan Lanud Adi Soemarmo, Danbrigif 6/TSB, Kapolres dan Wakapolresta, Wawali Surakarta, Dandim 0735/Surakarta, Danyon Grup 2/Kopassus, Kajari, Ketua Pengadilan Negeri Surakarta, Kadisop Lanud Adi Soemarmo, Danyon Brimob Surakarta, Ketua DPRD Surakarta, Ketua Tagana, OPD dan Stakeholder terkait, termasuk Kepala Kankemenag Kota Surakarta Ahmad Ulin Nur Hafsun. Kehadiran Ahmad Ulin Nur Hafsun, juga menjadi wujud kontribusi yang nyata, mengingat peran strategis bidang keagamaan dalam menjaga kerukunan umat beragama di tengah gejolak.
Dalam arahannya, Danrem 074/Warastratama menekankan pentingnya kewaspadaan kolektif terhadap provokasi. “Kita semua harus bisa menjadi penyejuk dalam situasi seperti ini. Jangan mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya, apalagi yang bisa memecah belah kita,” ungkapnya Danrem. Ia juga menegaskan untuk bersama-sama mengutamakan dialog dan Solusi damai karena tidak ada yang lebih penting daripada tetap menjaga keselamatan dan keamanan masyarakat itu sendiri.
Rakor tersebut digelar juga sekaligus merespons sejumlah tindakan anarkis yang tercatat terjadi sejak Jumat (29/08/2025) sore. Aksi tersebut telah mengganggu ketertiban umum dengan melibatkan perusakan fasilitas publik, pembakaran ban di jalanan, serta pelemparan batu ke aparat keamanan yang berupaya menenangkan situasi. Insiden ini mengakibatkan terganggunya aktivitas warga dan menimbulkan kekhawatiran akan keamanan.

Merespons hal tersebut, Respati Ardi menginstruksikan pembentukan satuan tugas khusus yang melibatkan unsur masyarakat paling dasar. Camat dan Lurah se-Surakarta diperintahkan untuk segera membentuk Satgas GWS (Gerakan Warga Solo) secara berjenjang, mulai dari tingkat RT, RW, hingga Kelurahan. Satgas ini akan diperkuat oleh kolaborasi Babinsa, Babinkamtibmas, dan Karang Taruna.
Respati Ardi menjelaskan bahwa tugas humanis dari Satgas GWS adalah mengaktifkan kembali mekanisme pelaporan bagi tamu pendatang. “Tugas GWS adalah mengaktifkan kembali laporan bagi tamu pendatang sebagai early warning system bagi kondusifitas wilayah,” ungkapRespati Ardi.
Langkah tersebut bukan untuk membatasi, tetapi untuk membangun sistem peringatan dini yang menjaga keamanan berbasis komunitas dan kedekatan sosial, sehingga kehangatan sebagai masyarakat Solo tetap terjaga.
Respati Ardi menutup dengan ajakan kolektif untuk seluruh elemen masyarakat. “Mari kita bangun semangat kebersamaan menghadapi situasi ini agar Kota Solo tercinta ini tidak dirusak oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab,” pungkas Respati Ardi. Rakor FORKOMPINDA diharapkan menjadi momentum pemulihan, dengan kolaborasi antara unsur keamanan, pemerintah daerah, termasuk peran Kemenag dalam menyerukan perdamaian, serta partisipasi aktif warga untuk mengembalikan Kota Surakarta sebagai kota yang aman dan kondusif.

Menyikapi hasil keputusan rakor FORKOMPINDA tersebut, Ahmad Ulin Nur Hafsun langsung bergerak cepat. Di hari yang sama, pukul 16.00 WIB, Kankemenag Kota Surakarta menggelar rapat virtual via zoom meeting yang diikuti seluruh jajarannya, termasuk Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan beserta satuan Pendidikan Madrasah Negeri. Melalui rapat tersebut, seluruh pegawai Aparatur Sipil negara (ASN) di lingkungan Kankemenag Kota Surakarta diinstruksikan untuk dapat menyikapi dengan bijak situasi terkini dan memegang peran aktif sebagai perekat sosial.
ASN Kankemenag Kota Surakarta diharapkan mampu menjadi pionir dalam menebarkan pesan damai, saling menjaga sesama warga, serta meredam potensi isu demo ke arah kekerasan dan anarkisme, sesuai dengan mandat institusi yang mengedepankan nilai-nilai kerukunan. (rmd)