Kepala Madrasah MTs Muhammadiyah, Sumarman menggerakkan giat Penebangan Pohon Resiko Tumbang yang ada di dalam madrasah (02/03). Ia mengimbau pada guru dan karyawan yang bertugas menebang pohon untuk berhati-hati selama pelaksanaanya dikarenakan ukuran pohon yang cukup besar dan tinggi. “Pohon ini cukup besar dan tinggi jadi harus berhati-hati agar dalam proses penebangan agar tidak mengenai gedung madrasah atau pun bangunan disekitarnya,”tandasnya. Ia berharap madrasah bisa menjadi lebih nyaman dan aman sehingga tidak menimbulkan kekhawatiran lagi terhadap pohon yang rawan tumbang. “Alhamdulillah setelah penebangan halaman terlihat bersih dan rapi. Semoga setelah ini madrasah kita bisa lebih nyaman dan aman,”pungkasnya
Demi kenyamanan dan keamanan di lingkungan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Muhammadiyah Surakarta, penebangan pohon-pohon tinggi yang dikhawatirkan tumbang dilakukan oleh guru dan karyawan MTs Muhammadiyah Surakarta didampingi Wakil Kepala Madrasah bagian Sarana Prasarana, Anita Puspita Sari.
Anita menyampaikan bahwa penebangan pohon-pohon yang tinggi dilakukan untuk menghindari tumbangnya pohon karena cuaca ekstrim saat musim penghujan yang disertai angin besar dan petir. “Di depan halaman madrasah terdapat pohon yang tinggi-tinggi dan menghawatirkan tumbang, apalagi memasuki musim penghujan dan berangin seperti saat ini. Takutnya dapat menimpa gedung dan warga madrasah, “jelasnya.
Pihaknya berkoordinasi dengan kepala madrasah dan guru dan ditindaklanjuti dengan proses penebangan pohon dengan dibantu guru dan karyawan madrasah. “Setelah berkoordinasi dengan kepala madrasah dan guru kemudian kami menjalankan program Waka Sarpras tentang pemeliharaan sekolah berupa penebangan pohon dipercepat karena dikhawatirkan akan tumbang sewaktu-waktu karena angin dan hujan lebat, “terangnya.
Lebih lanjut Anita juga menyampaikan untuk pelaksanaannya akan menebang 2 pohon ketapang dan 1 pohon glodok tiang pecut yang terdapat di depan halaman madrasah. Pohon-pohon tersebut sudah tidak berdaun dan mengering serta menjulang tinggi. “Pohon ketapan yang satu sudah tidak berdaun dan mengering, sedangkan pohon ketapang yang satu akarnya merusak tembok pembatas dengan halaman warga setempat dan ada pohon glodog tiang pecut dikarenakan sudah terlalu tinggi dan melengkung ke area gedung madrasah,”tambahnya. (Humas matsmuka)