Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kota Surakarta mengadakan rapat koordinasi di Aula Kankemenag Kota Surakarta (23/02). Rapat diikuti oleh guru perwakilan MI, perwakilan guru MTs, Kepala Madrasah dan dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Surakarta didampingi Kasi Penma.
Dalam sambutannya, Kakankemenag Kota Surakarta,Hidayat Maskur menyampaikan bimbingan dan arahan terkait 5 tren yang sedang hangat di bicarakan oleh masyarakat. Tren yang berisi tentang bully di sekolah, siswa dibawah umur sudah menikah, tawuran antar pelajar di sekolah, dan pelecehan seksual di sekolah termasuk di pesantren. “Kita perlu memantapkan diri, artinya madrasah merupakan suatu bentuk sekolah yang merupakan ciri khas tertentu dan ciri khas ini yang membuat masyarakat mulai melirik,”tegasnya. Hidayat juga menegaskan bahwa keharusan menjaga harta dan martabat madrasah perlu diperhatikan. “Yang artinya dari dulu sampai sekarang tidak ada dalam kamus, pelajar madrasah tawuran antar pelajar di sekolah,”lanjutnya.
Kasi Penma, Rifhamdani Agam pertama kali menyampaikan tentang peningkatan tata kelola untuk madrasah. Pada raker tahun ini mengangkat tema yaitu “Madrasah Mandiri Berprestasi”, Madrasah Mandiri Berprestasi adalah semacam motto atau slogan yang sedang di usung. Madrasah Mandiri Berprestasi bisa pula disebut sebagai tagline. “Toh, memang tujuannya untuk memasarkan dan mempromosikan madrasah,”ujarnya. Selanjutnya, Agam semakin menekankan pula tentang peningkatan kualitas pendidikan yang dapat dilihat dari prestasi siswa didik madrasah. Selain itu, penanaman nilai moderasi beragama juga perlu mulai dikenalkan pada siswa/I madrasah dengan tujuan agar dapat diterapkan dan dilaksanakan pada diri sendiri sejak dini. (dnd/my)