Surakarta (Humas) – MA Muhammadiyah Surakarta terus berinovasi dalam metode pembelajaran dengan mengembangkan kegiatan hidroponik modern sebagai media pendidikan dan pembentukan karakter siswa. Kegiatan ini dilaksanakan secara rutin setiap Sabtu keempat setiap bulan, bertempat di lingkungan madrasah.
Program hidroponik ini bertujuan menanamkan jiwa kewirausahaan, ketekunan, serta kesadaran terhadap isu perubahan iklim. Kegiatan ini juga merupakan tindak lanjut dari arahan pengawas madrasah, Sri Hartati, yang dalam pembinaannya di Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta menekankan pentingnya integrasi Pendidikan Perubahan Iklim (PPI) dalam kurikulum.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin membekali siswa dengan keterampilan praktis yang dapat menjadi bekal mereka di masa depan,” ujar pembina kegiatan, Anggi Bitho, yang bekerja sama dengan Wakil Kepala Madrasah Bidang Kesiswaan, Septian Hendra.
Kepala MA Muhammadiyah Surakarta, Sumarman, menyampaikan dukungannya terhadap program ini. “Kegiatan ini bukan hanya melatih keterampilan bertanam, tetapi juga menumbuhkan semangat kewirausahaan dan kepedulian sosial di kalangan siswa,” jelasnya.
Sistem hidroponik yang diterapkan menggunakan teknologi ramah lingkungan dan efisien, memungkinkan siswa belajar secara langsung teknik bertanam tanpa tanah. Lahan madrasah dimanfaatkan sebagai area praktik, dengan hasil panen yang sebagian dijual untuk mendukung kegiatan sekolah dan sebagian lainnya dibagikan kepada masyarakat sekitar sebagai bentuk kepedulian sosial.
Dengan dukungan penuh dari pihak madrasah dan bimbingan intensif dari para pembina, program ini diharapkan terus berkembang dan menjadi model pembelajaran inspiratif yang dapat diadopsi oleh madrasah dan sekolah lainnya. Selain memberikan manfaat edukatif, kegiatan ini juga berkontribusi pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. (end/my)