Surakarta (Humas) – Dalam semangat memperkuat pelayanan publik berbasis moderasi beragama dan digitalisasi, Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Laweyan menggelar Leaders Forum menyusul 4 KUA lain yang telah melaksanakan (27/05) bertempat di Balai Nikah KUA Laweyan. Acara ini dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta, Ahmad Ulin Nur Hafsun.
Forum yang mengusung konsep kolaboratif ini diikuti oleh berbagai unsur strategis KUA, yakni Kepala KUA, para Penghulu, Penyuluh lintas agama, serta unsur bendahara, perencana, dan kepegawaian. Kehadiran lintas elemen tersebut menandakan keseriusan KUA Laweyan dalam membangun tata kelola pelayanan yang inklusif, responsif, dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat.
KUA Laweyan dikenal memiliki keunggulan geografis, terletak strategis di pinggir jalan raya yang padat aktivitas masyarakat. Hal ini menjadi modal besar untuk mengembangkan layanan berbasis komunitas yang inovatif dan mudah diakses publik.
Dalam forum ini, peserta menyampaikan berbagai ide kreatif yang sejalan dengan semangat transformasi layanan Kemenag RI melalui program ASTA PROTAS. Program nasional ini menekankan pada delapan fungsi strategis KUA sebagai garda terdepan layanan keagamaan di masyarakat.
Diskusi forum menghasilkan sejumlah gagasan visioner yang akan segera ditindaklanjuti, di antaranya:
- Digitalisasi Layanan: Mendorong pelayanan berbasis teknologi digital untuk efisiensi dan transparansi, seperti pendaftaran nikah online, konsultasi daring, serta pelaporan digital.
- Pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) KUA: Penguatan peran sosial KUA melalui pengelolaan zakat yang lebih terintegrasi.
- Pengembangan Kawasan Kuliner Halal Jl. Samanhudi: Penguatan ekonomi umat melalui pembinaan dan sertifikasi halal bagi pelaku usaha kuliner malam di sekitar KUA.
- Layanan Konsultasi Waris: Memberikan pendampingan hukum waris berbasis syariah dan hukum nasional bagi masyarakat.
- Konsultasi Semua Agama: Sebagai wujud moderasi beragama, KUA Laweyan membuka ruang konsultasi lintas agama untuk memperkuat harmoni sosial.
- Pengembangan Media Sosial KUA: Strategi komunikasi publik melalui media sosial yang lebih aktif, informatif, dan edukatif.
Ahmad Ulin Nur Hafsun dalam arahannya menyampaikan bahwa forum ini merupakan bagian dari upaya kolektif untuk mempercepat realisasi KUA sebagai pusat layanan keagamaan dan keumatan yang modern.
“ASTA PROTAS adalah wujud nyata Kemenag dalam menjawab tantangan zaman. KUA bukan hanya tempat nikah, tapi juga pusat penguatan kehidupan beragama, sosial, hingga ekonomi umat,” tegasnya.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, KUA Laweyan berkomitmen menjadi pelopor layanan KUA yang relevan, humanis, dan memberdayakan masyarakat sesuai dengan visi besar Kementerian Agama Republik Indonesia.(may)