Kota Surakarta (Humas) – Wujud dukungan dalam komitmen bersama untuk meniti standar mutu pendidikan madrasah yang lebih tinggi kembali ditunjukkan oleh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surakarta yang mendampingi secara langsung proses visitasi akreditasi oleh Tim Asesor Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, Senin hingga Selasa (22-23/9/2025) tersebut, menyasar dua madrasah di Kota Surakarta, yaitu Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah dan Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Ikhsan.

Visitasi Akreditasi di MA Muhammadiyah
Pada hari pertama, Kepala Kankemenag Kota Surakarta Ahmad Ulin Nur Hafsun, didampingi Pengawas Madrasah Sri Hartati, hadir secara langsung dalam pembukaan visitasi di MA Muhammadiyah. Kehadiran pimpinan ini menegaskan dukungan penuh institusi terhadap proses penjaminan mutu pendidikan. Secara paralel, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Rifhamdani Agam pada Senin (22/9/2025) juga menghadiri pembukaan visitasi di MTs Al-Ikhsan, menunjukkan cakupan pendampingan yang merata.
Di MA Muhammadiyah, visitasi dipimpin oleh Tim Asesor yang terdiri dari Supono dan Nurul Huda. Dalam sambutannya, perwakilan dari Pimpinan Majelis Pendidikan Muhammadiyah (PDM) Kota Surakarta Supraptono, menyampaikan bahwa persiapan instrument dan perangkat akreditasi telah dilakukan secara maksimal. “Kami berharap visitasi ini menjadi motivasi baru bagi madrasah untuk menyiapkan 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP). Melalui instrumen ini, para guru juga jadi tahu bagaimana standar sekolah yang ideal,” ujar Supraptono.
Mewakili asesor, Nurul Huda memaparkan teknis pelaksanaan visitasi. Ia menegaskan bahwa Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) akan tetap berjalan seperti biasa. “Kami akan melakukan supervisi kelas di kelas yang berbeda selama kurang lebih 20 menit, dilanjutkan dengan supervisi lingkungan sekolah. Wawancara juga akan dilakukan dengan para wali murid,” jelasnya.
Dalam sambutannya, Ahmad Ulin Nur Hafsun menekankan bahwa peningkatan mutu pendidikan adalah tanggung jawab bersama. “Proses akreditasi bukan proses yang menakutkan, melainkan bagian dari tata kelola pendidikan yang terintegrasi. Kami yakin Kepala MA Muhammadiyah, Pak Suparman, dan segenap jajarannya dapat menyajikan segala hal yang telah dipersiapkan dengan baik,” tutur Ahmad Ulin Nur Hafsun.
Ia juga memaknai proses akreditasi dengan tiga tujuan utama. “Pertama, untuk peningkatan mutu. Kedua, menjamin kesetaraan pendidikan sehingga setiap siswa menerima pembelajaran yang standar. Ketiga, menciptakan lingkungan yang kondusif. Insya Allah proses ini akan berjalan lancar karena semua dokumen telah disiapkan,” tegasnya.

Visitasi Akreditasi di MTs Al-Ikhsan
Pada hari kedua, pendampingan masih berlanjut. Ahmad Ulin Nur Hafsun yang kembali didampingi Sri Hartati, berkunjung ke MTs Al-Ikhsan untuk memantau langsung proses visitasi yang dilakukan oleh Tim Asesor Sri Hestrini Tyas Wijanarti dan Ria Winanti. Kehadiran mereka disambut hangat oleh Kepala MTs Al-Ikhsan Budi Riyanto.

Kehadiran khusus dari tokoh agama KH Mbah Lepo, di MTs Al-Ikhsan semakin menyemarakkan agenda visitasi. Hal ini mencerminkan dukungan luas dari seluruh elemen masyarakat terhadap upaya peningkatan kualitas madrasah. Semua pihak menyampaikan harapan yang sama agar hasil akreditasi nantinya memperoleh nilai baik.
Kunjungan dan pendampingan langsung oleh jajaran pimpinan Kemenag Kota Surakarta dalam dua hari visitasi ini menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam memajukan pendidikan madrasah. Melalui akreditasi, diharapkan kedua madrasah tersebut tidak hanya memperoleh pengakuan formal, tetapi juga menemukan peta jalan untuk terus berbenah menuju peningkatan mutu yang berkelanjutan. (rmd)

















