Kota Surakarta (Humas) – Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta melalui Kelompok Kerja Penyuluh (Pokjaluh) Agama Islam dan kolaborasi dengan Sahid Tour Solo menyelenggarakan pembinaan bagi tiga puluh muallaf kota Surakarta. Pembinaan muallaf perdana yang diselenggarakan pada Jumat (31/01/2025) siang, bertemakan “Bersama Penyuluh, Imannya Teguh, Ibadahnya Utuh”. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Muallaf Center (Eks. Kantor Pengawas Pendidikan Agama Islam) yang beralamat di Jalan Jenderal Ahmad Yani nomor 273, Manahan, Kota Surakarta, dihadiri secara langsung oleh Ahmad Ulin Nur Hafsun (Kepala Kantor) dengan didampingi oleh Achmad Arifin (Kasi Bimas Islam) dan Arif Ansori, serta dihadiri oleh Hari Prakoso (Direktur Sahid Tour) dan perwakilan Bank Muamalat Solo.
Dalam rangkaian pembukaan, Pardi selaku Ketua Pokjaluh Agama Islam/ IPARI Kota Surakarta menyampaikan laporan bahwa kegiatan yang telah lama diagendakan, pada hari Jumat lalu dapat terlaksana berkat terkumpulnya seluruh dukungan yang maksimal dari berbagai pihak. Pardi juga menuturkan bahwa banyak muallaf yang berpengetahuan agama Islam benar-benar dari nol. Untuk itu, dirinya berharap dengan keberadaan Muallaf Center ini, bisa menjadi wadah bagi para muallaf untuk memperdalam ilmu keagamaannya.
“Dengan adanya tempat ini, kami berharap untuk para muallaf dapat hadir sewaktu-waktu, dengan durasi yang tidak terbatas, kami persilahkan untuk Bapak/ Ibu semua berkunjung, belajar untuk mendapat ilmu agama, agar semakin kuat akidahnya, semakin bertaqwa, semakin beriman agar mampu meraih fiddunya hasanah, wafil akhiroti hasanah,” tutur Pardi.
Berbagai dukungan pada penyelenggaraan kegiatan tersebut banyak didapatkan pada hari Jumat lalu. Tidak terkecuali Hari Prakoso mewakili Sahid Tour Solo menyampaikan komitmen kuatnya sebagai salah satu pihak yang siap sedia memberikan dukungan bagi para muallaf di kota Surakarta. Hal yang menarik untuk disimak dari sambutan yang disampaikan oleh Hari Prakoso yaitu menemukan muallaf center merupakan keinginannya sejak lama. Hari Prakoso merasa entah bantuan apa yang bisa diberikannya, di dalam lubuk hatinya tersimpan tekad kuat bahwa dirinya harus membantu muallaf untuk berjuang meneguhkan ketetapan iman dan taqwanya.
Hari Prakoso yang gemar menyimak berbagai kisah perjuangan para muallaf mengakui bahwa perjuangan tersebut tidaklah mudah. Banyak kisah dan history yang melatarbelakangi para muallaf. Tidak sedikit yang mengharukan dan tidak sedikit pula yang menguras air mata. Dicontohkan olehnya berdasarkan pengalaman dari kalangan terdekatnya, beberapa muallaf berjuang dalam kondisi yang sangat sulit. Ada yang dicampakan oleh keluarganya, ada yang terpaksa menunaikan shalat dengan rasa takut sehingga harus bersembunyi, ada yang sampai kehilangan pekerjaannya dan lain sebagainya.
“Saya bersyukur dan saya bersemangat sekali bisa ketemu Bapak/ Ibu hari ini. Saya berharap sekali bisa membantu, entah bantuan apapun, tapi saya merasa pasti Insya Allah ada yang bisa kami bantu. Sesama muslim, kami memiliki rasa kewajiban untuk meneguhkan iman Bapak/ Ibu,” ungkap Hari Prakoso.
Sambutan terakhir sekaligus membuka kegiatan pembinaan muallaf, Ahmad Ulin Nur Hafsun mengucapkan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang mendukung, juga khususnya rekan Pokjaluh Agama Islam yang telah menginisiasi kegiatan ini.
Selain mendapatkan ilmu agama dari materi pembinaan yang disampaikan oleh narasumber, Joko Sarjono (Dosen Institut Mamba’ul Ulum Surakarta), para muallaf yang hadir juga mendapatkan tasharruf paket sembako dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Kankemenag Kota Surakarta. Dengan adanya tasharruf sekaligus pembinaan, Ahmad Ulin Nur Hafsun berpendapat kalau pembinaan muallaf yang pertama diselenggarakan ini merupakan paket komplit.
“Pertemuan ini Insya Allah paket komplit. Mengapa demikian? Karena kita adalah manusia dan kita memiliki ruh, akal dan jasad. Maka sebagai muslim, kita punya badan yang merupakan jasad, kita punya fikiran yang merupakan akal, dan kita punya hati yang merupakan ruh. Dan masing-masing komponen tersebut, semuanya butuh asupan agar bisa tumbuh dengan baik dan sehat,” tutur Ahmad Ulin Nur Hafsun.
Dengan terselenggaranya pembinaan muallaf yang perdana ini, seluruh pihak berharap kedepannya kegiatan pembinaan muallaf agar bisa terus dilanjutkan, tanpa adanya batasan waktu untuk terus mensyiarkan keilmuan keagamaan Islam. (rmd)