Surakarta (Humas) – Sore itu, hujan lebat mengguyur langit Ngoresan, ketika sekelompok ibu-ibu yang tergabung dalam majelis taklim “Ummahat”, duduk berjajar di Masjid Baiturridho. Mereka datang bukan sekadar untuk pengajian rutin, tetapi untuk menimba makna cinta, bukan cinta remaja lho, melainkan cinta dalam membangun rumah tangga.
Kajian Keluarga Maslahah yang digelar oleh Penyuluh Agama Islam KUA Jebres bersama Majelis Taklim Ummahat pada Rabu (15/10/2025) itu menghadirkan Eye Mualif. Dengan gaya tutur yang hangat, ia mengajak jamaah menyelami dua kata yang sering diucapkan tapi jarang dipahami; Mawaddah dan Mahabbah.
“Mawaddah itu cinta yang tampak, yang diwujudkan dengan kasih sayang dan tindakan nyata. Sedangkan Mahabbah adalah cinta yang lebih tinggi, cinta ruhani, yang lahir dari ketulusan hati dan pengenalan terhadap keindahan batin seseorang”, terang Eye saat itu.
Ia mengutip pandangan Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin, bahwa Mahabbah sejati bahkan dapat membawa manusia pada cinta kepada Allah. Bagi Eye, dua nilai ini adalah pondasi keluarga maslahah, keluarga yang tak hanya bertahan, tapi juga menumbuhkan kedamaian.
Para jamaah mendengarkan dengan khidmat. Bagi Tri Wahyuni (59), penasehat pengajian Ummahat Baiturridho, materi semacam ini terasa langka.
“Jarang ada ustadz yang mengulas sedalam ini,” ujarnya usai kajian.
“Makna sakinah, mawaddah, warahmah ternyata luas sekali, dan itu membuka wawasan baru bagi kami”, ungkapnya.
Atik Sumarti (65), Ketua Majelis Taklim Ummahat, menilai kajian tersebut memberi manfaat nyata.
“Yang tadinya tidak tahu, jadi tahu. Harapan saya, kegiatan seperti ini terus ada agar jamaah bisa mengamalkan ilmunya,” katanya.
Ia juga menitip pesan bagi generasi muda agar menjaga diri dan menjadi teladan di lingkungannya.
Kajian itu pun berakhir dengan obrolan ringan dan senyum para peserta. Di antara langkah pulang, tersisa satu pesan yang menggema ; bahwa cinta, sebagaimana diajarkan oleh Imam Al-Ghazali, bukan sekadar rasa, tapi jalan menuju ketenangan, baik di rumah tangga maupun di hadapan Tuhan Yang Maha Esa. (sol/my)



















