Menapaki kurikulum merdeka yang mulai diterapkan di beberapa tingkat pendidikan, dimana kurikulum ini memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik. Pengawas PAI, Miyati menyampaikan pendapat dan apresiasi dalam kegiatan SDTI EXPO (10/06) di Tirtonadi Hall. “Kegiatan ini berisi gelar karya dan unjuk prestasi anak-anak di bidang seni ini sejalan dengan visi misi kurikulum merdeka dalam upaya memberikan ruang untuk mengekspresikan bakat dan minat anak sesuai karakteristik dan keunikan masing-masing sehingg anak-anak bisa tumbuh kembang,memiliki profil pelajar pancasila dengan mengedepankan akhlak dan adab,”tuturnya.
Ia menambahkan dengan adanya penampilan senin dan keterampilan dari siswa dapat menambah semangat anak-anak dan guru-guru pembimbing untuk terus berlatih dan meningkatkan prestasinya. Sekitar 400 siswa menampilkan pementasan dari segi yang berbeda. Mulai dari tari, teater, rebana, bahasa inggris, pameran robotik, tahfidz dan lain sebagainya. Kepala Sekolah SD Takmirul Islam Surakarta, Aris Paryanto mengaku bangga dan bersyukur anak-anak dapat beradaptasi dengan perubahan. “Kami mengarahkan anak-anak ini untuk menjadi pribadi yang memiliki keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa, Allah SWT dan memiliki akhlak mulia di mana pun mereka berada, kedepankan akhlak mengedepankan adab, mengedepankan keimanan dan ketakwaan Kepada Allah SWT,”ujarnya.
Kegiatan yang mengundang banyak tamu, serta seluruh keluarga dari siswa/i juga melibatkan beberapa KB/RA yang juga turut hadir membuka stand untuk memperkenalkan program unggulannya serta adapula lomba mewarnai yang diikuti oleh siswa usia TK. Sementara itu, mewakili Walikota Solo, Waka Kesiswaan –Tarno berharap dengan mengimplementasikan kurikulum merdeka, dapat memberikan wadah kepada seluruh siswa, dengan berbagai kompetensi yang dimiliki masing-masing siswa. “Dengan demikian maka kami sangat berharap hasil pendidikan Kota Surakarta secara umum sudah diatas rata-rata, baik di tingkat provinsi maupun secara nasional,”tuturnya. Ia berpesan agar pembelajaran siswa semakin ditekankan terkait kebhinekaan global beserta instrumennya. (may)