Surakarta – Bencana alam yang terjadi di Donggala, Palu, Sulawesi Tengah dan sekitarnya, beberapa waktu lalu, menimbulkan iba penduduk lokal maupun mancanegara. Gempa dan tsunami yang dibarengi dengan likuifaksi, yaitu, kondisi tanah yang bergerak, karena lembek dan berair itu mampu memindahkan dan menghancurkan bangunan rumah, tempat ibadah, kantor, hotel,dan sebagainya.
Hancurnya berbagai infrastruktur yang ada, termasuk jalan raya, menjadikan banyak daerah belum dapat terjangkau untuk menerima uluran tangan dari berbagai pihak. Kondisi seperti itu menggugah lembaga pendidikan RA Perwanida 1 Surakarta, kembali mengadakan kegiatan penggalangan dana saudaranya yang sedang ditimpa musibah, Jum’at (5/10) kemarin.
Sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai, dilakukan doa bersama di halaman sekolah untuk para korban yang telah meninggal maupun yang sedang dirawat di Rumah Sakit, yang dipimpin oleh Kepala RA, Sarkin.
“(Ya Alloh), terimalah segala amal kebaikannya dan ampuni segala kesalahan dan dosanya serta golongkan (dia kedalam kelompok orang) yang husnul khatimah atau mati syahid,” serunya.
Tujuan dari kegiatan ini, menurut Sarkin, untuk menanamkan dan menumbuhkan sikap simpati , empati, solidaritas serta kesetiakawanan pada diri anak sejak dini sehingga kelak setelah ia dewasa sudah terbiasa untuk saling tolong menolong terhadap sesamanya.
Kegiatan penggalangan dana itu berjalan dengan baik berkat kerja sama dan dukungan para wali murid.