Kota Surakarta (Humas) – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Surakarta, Ahmad Ulin Nur Hafsun, memberikan pembinaan kepada seluruh Kepala Raudhatul Athfal (RA) se-Kota Surakarta dalam Rapat Koordinasi Kelompok Kerja Kepala RA (K2RA), pada hari Senin (19/05/2025). Kegiatan yang digelar di RA XV Jebres ini turut dihadiri Pengawas RA Kankemenag Kota Surakarta Sarkin, serta Ketua Ikatan Guru RA (IGRA) Kota Surakarta Sri Harpeni.
Dalam arahannya, Ahmad Ulin Nur Hafsun menekankan tiga poin penting. Pertama, pelaksanaan kegiatan akhirussanah harus mengutamakan efisiensi dan tidak boleh dilakukan di luar lingkungan RA atau fasilitas Kankemenag. Kedua, ia mendorong penerapan kurikulum berbasis cinta, karena menurutnya, pendekatan ini mencakup penanaman nilai cinta kepada Allah, cinta kepada sesama manusia, cinta lingkungan hidup serta cinta bangsa dan tanah air.

“Mendidik anak usia RA ini kita semua tahu bagaikan melukis di atas batu. Kurikulum cinta bukan hal baru, tapi melalui kurikulum cinta, pelajaran disampaikan dengan metode dan bahasa berbasis cinta,” ujar Ahmad Ulin Nur Hafsun.
Ketiga, ia mengingatkan kembali pentingnya peran RA dalam menanggulangi stunting. Update pelaporan kasus stunting dan siswa yang memiliki potensi stunting dari RA diperlukan, meskipun intervensi efektif dilakukan sebelum anak lahir atau di bawah usia dua tahun.
Sebelumnya, Sarkin juga menyampaikan sambutan yang sejalan dengan arahan Ahmad Ulin Nur Hafsun tentang pelaksanaan kegiatan akhirussanah. Ia menegaskan agar akhirussanah dilaksanakan secara sederhana tanpa membebani orang tua siswa.
“Untuk akhirussanah, kita harus patuh dengan perintah pusat terkait efisiensi. Untuk itu, akhirussanah sebisa mungkin dilaksanakan sesederhana mungkin dan tidak menimbulkan keberatan di kalangan orang tua siswa,” pesan Sarkin.
Selain itu, Sarkin menghimbau guru RA untuk membangun komunikasi intensif dengan wali murid, terutama dalam menyosialisasikan tanggung jawab finansial pendidikan di lembaga swasta.

Usai sesi pembinaan, acara dilanjutkan dengan penyerahan penghargaan bagi siswa dan RA berprestasi, yang diwakilkan kepada Kepala RA. Momen ini dipandu langsung oleh Sri Harpeni sebagai apresiasi atas pencapaian tersebut, baik kompetisi tingkat kota maupun provinsi.
Kegiatan rakor K2RA ini dinilai sebagai upaya strategis Kankemenag Kota Surakarta dalam memastikan konsistensi kualitas pendidikan RA, sekaligus memperkuat sinergi antar stakeholder. Pesan kurikulum cinta dan penanganan stunting menjadi sorotan utama, menegaskan peran RA tidak hanya sebagai lembaga pendidikan, tetapi juga pembentuk karakter dan kesehatan generasi muda. (rmd)