Sesuai surat edaran nomor:19.03/Kk.11.31./2/BA.01/02/2025, tertanggal 19 Februari 2025 yang ditandatangani oleh Kepala Kemenag Kota Surakarta, Ahmad Ulin Nur Hafsun, selama Bulan Ramadan 1446 H/2025 M, Forkompimda Kota Surakarta akan menyelenggarakan Tarwih Keliling (Tarling) sebanyak sembilan kali putaran.
Adapun yang bertindak sebagai penyelenggara ; Pemkot Surakarta, PDAM, Bank Indonesia, OJK, DPRD, PT. Sri Tex, Polresta, Kodim 0735, dan Kementerian Agama Kota Surakarta.
Untuk putaran pertama, Forkompimda menggelar tarling di Masjid Baitul Hikmah, di Kompleks Balaikota Surakarta dengan penceramah Muftiadin, dari Kementerian Agama Kota Surakarta dengan judul “Empat Alasan Kita Bahagia Bersama Ramadan”.
Sebagai pembuka tausiyahnya, Ia mengutip sebuah hadis dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang artinya ”Barang siapa yang berbahagia dengan masuknya Bulan Ramadan, maka Allah haramkan jasadnya masuk neraka”.
Maka alasan pertama kita berbahagia dalam Bulan Ramadan dikarenakan orang yang berpuasa dan menegakkan Qiyamul lail dosa-dosa sebelumnya akan dihapus oleh Allah SWT.
“Betapa bahagianya kita, dengan bertaubat dan taat kepada Allah, mengisi hari-hari ramadan dengan beramal saleh, menahan hawa nafsu, makan, minum, dan jimak di siang hari dan juga larangan-larangan yang lainnya dosa kita diampuni oleh Allah SWT”, ungkapnya.
Kedua, berbahagia karena pada Bulan Ramadhan neraka ditutup rapat-rapat, surga dibuka lebar-lebar, dan setan dibelenggu.
Sebagai bukti, katanya, pada hari-hari biasa, kita berat untuk menjalankan puasa sunnah, membaca Alquran, dan bersedekah. Tapi, pada saat bulan Ramadan, Allah memberi kemudahan untuk menjalankan puasa tidak hanya satu hari, dua hari, tiga hari , tapi 30 hari.
“Ini menunjukkan bahwasanya surga dibuka lebar-lebar dan itu sudah kita rasakan dan kita nikmati “, ujarnya.
Kemudian kebahagian yang ketiga, adanya Lailatul Qadar, di mana orang yang beribadah pada malam hari itu lebih utama daripada 1000 bulan.
Ia mengingatkan, usia kita tidak seperti umatnya nabi Nuh, nabi Musa, Nabi Adam yang mencapai ratusan tahun. Menurut nabi Muhammad SAW, usia kita hanya berkisar antara 60 dan 70 tahun.
“Maka kesempatan yang terbaik itu tidak patut kita lewatkan. Karena selama hidup kita belum tentu umur kita bisa mencapai 83 tahun empat bulan”, bebernya.
Sedangkan kebahagiaan yang terakhir, Allah memberikan kebahagiaan kepada orang-orang yang berpuasa ketika berbuka dan nanti bertemu dengan Tuhannya. (sol/my)