Surakarta – Penyuluh Agama Islam (PAI) Non PNS Wilayah Kecamatan Serengan, Surakarta melakukan koordinasi dengan mengadakan pertemuan rutin bulanan di Rumah Makan Serba Sambel, Kamis (18/7) kemarin.
Pertemuan yang dihadiri oleh tujuh PAI non PNS tersebut memperoleh arahan dari Muftiaddin (PAF) selaku koordinator.
Dalam sambutannya, Muftiaddin mengutip pernyataan Hamdani, Kasi Penyuluhan Jateng, pada pertemuan penyuluh se Solo Raya, di Boyolali (17/7) kemarin. Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi akhir-akhir ini, Muftiaddin mengajak agar para PAI tidak ketinggalan zaman. “(Jadi) penyuluh harus bisa menyesuaikan zaman,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Muftiaddin, koordinasi antara PAI non PNS dengan penyuluh fungsional harus lebih ditingkatkan. Diantaranya, dengan aktif mematuhi jadwal masuk di KUA masing-masing.
Ia juga menyinggung aktivitas penyuluh yang hanya fokus pada kegiatan TPA. “TPA (itu) bukan sasaran penyuluh /bukan tupoksinya. Karena TPA termasuk pendidikan non formal.Tupoksi penyuluh adalah pendidikan in formal,” tegasnya.
Untuk itu, terangnya, ada empat hal prinsip kompetensi penyuluh dalam mengenali kelompok binaanya : Ta'aruf (saling mengenal), tafahum(saling mengerti), ta'awun (saling kerjasama), dan takaful (saling menanggung beban),” ujarnya.
Menurutnya, apa yang disampaikan penyuluh, ketika sedang menyuluh, itu sebenarnya adalah mengingatkan dirinya sendiri. “Karena ketika kita menyuluh sama dengan mengingatkan kita apakah yang kita sampaikan itu sudah kita amalkan,” ungkapnya.
Di akhir pertemuan, Ust. Sumarno Ketua PAI non PNS Serengan mengingatkan kembali putaran akhir pertemuan Penyuluh Agama Islam Non PNS se Surakarta, oktober mendatang akan dilaksanakan di Masjid Baiturrahman, SMAN 7, Tipes, Serengan, Surakarta. (abd)