Surakarta (Humas) – Penyuluh Agama Islam wilayah Kecamatan Pasar Kliwon yang dikoordinir Mufti Addin, setiap bulan sekali mengadakan pertemuan, bersilaturrahmi ke kediaman antar penyuluh atau di Aula KUA Kec Pasarkliwon. Kegiatan di ikuti oleh Penyuluh Agama Islam PNS, PPPK, dan non PNS. Pada Jum’at kemarin (14/02) kegiatan FGD dilaksanakan di kediaman Penyuluh Agama Islam Non PNS, Rifqy Zamroni. Mengangkat pembahasan masalah balas dendam dari sebuah studi kasus. “Karena study kasus dari para pengguna Narkoba, mereka balas dendam, karena tidak diperhatikan orang tuanya, juga seperti kasus Pelecehan, karena balas dendam masa lalunya,”ujar Zamroni membuka diskusi.
Menanggapi hal tersebut, Penyuluh Haryanto mengungkapkan, bahwa watak seseorang tidak bisa dirubah. Namun Penyuluh Sylvia Ratih membantahnya, sebagaimana dalam QS. Ar Ra’d : 11 yang artinya “Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib kaum, sehingga mereka merubahnya sendiri.” Berdasarkan ayat tersebut, Sylvia menyimpulkan bahwa watak bisa diubah.

Penyuluh Mufti Addin menambahi sebagaimana dalam hadits Qudsi bahwa Nabi Musa AS bertanya kepada Allah, “Siapakah hambamu yang paling mulia di sisi-Mu ?”, Allah menjawab : ” Mereka yang mampu membalas dendam, tetapi malah memaafkannya,”
Dalam kesempatan berbeda, Kepala KUA Kec Pasarkliwon, Miftah ABK menyampaikan dalam rangka meningkatkan kapabilitas kepenyuluhan, maka setiap pertemuan diagendakan forum diskusi untuk membahas semua permasalahan terkait kepenyuluhan. Ia mengingatkan seluruh penyuluh harus melaksanakan tugas penyuluhan dengan sebaik-baiknya.
“Penyuluh agama Islam KUA Kec Pasar kliwon wajib bekerja dengan baik sehingga keberadaan mereka benar-benar dirasakan oleh masyarakat,” sambungnya. Miftah menjelaskan bahwa Penyuluh Agama tidak memandang diri sebagai Sub- Koordinat Kementerian Agama, namun justru menjadi corong Kementerian Agama. “Ke depan Penyuluh Agama harus punya jaringan dengan berbagai media, baik dalam bentuk podcast dan lainnya”. (syl/my)