Surakarta (Humas) – Kementerian Agama Kota Surakarta terus berkomitmen dalam memperkuat kerukunan umat beragama melalui program Kampung Moderasi Beragama (KMB). Dalam evaluasi program kemarin, Kepala Kantor Kemenag Surakarta, Hidayat Maskur, menyampaikan arahan untuk pengembangan program KMB ke depannya.
Hidayat menekankan pentingnya kegiatan yang lebih konkret dan melibatkan langsung masyarakat, seperti kerja bakti bersama lintas agama. Menurutnya, kegiatan-kegiatan informal seperti ini lebih efektif dalam membangun hubungan yang lebih erat antar umat beragama.
Akan ada program-program baru yang berbeda dari sebelumnya, “Apakah ke depan akan terus monoton seperti itu? Tidak. Kementerian Agama sudah menyiapkan beberapa konsep menjadikan orang itu rukun dan tidak perlu membutuhkan biaya yang mahal. Satu contoh, ini suatu saat kita juga perlu kerja bakti bersama-sama” ujarnya.
“Dengan kegiatan-kegiatan yang lebih personal, kita bisa membangun hubungan yang lebih erat antar umat beragama dan menghilangkan sekat-sekat perbedaan,” tegas Hidayat.
Selain itu, Kepala Seksi Bimas Islam, Arifin, juga menyampaikan harapannya agar program KMB dapat menciptakan kerukunan yang lebih kuat di antara umat beragama, sehingga turut memperkuat kehidupan bermasyarakat, beragama, dan bernegara. “Dengan sifat toleransi beragama itu menciptakan kerukunan antara umat beragama yang akhirnya pula untuk memperkuat kehidupan bermasyarakat beragama maupun bernegara.” Ujarnya
Pertemuan evaluasi ini turut dihadiri oleh Lurah Sudiroprajan dan Lurah Kratonan, perwakilan Kelurahan Sudiroprajan dan Kratonan, KUA Jebres dan Serengan, tokoh agama dan masyarakat, serta penyuluh lintas agama. Dalam pertemuan tersebut, juga dibahas mengenai alokasi anggaran yang akan digunakan untuk mendukung program KMB. Dengan berbagai inovasi yang dilakukan, diharapkan program KMB di Kota Surakarta dapat semakin efektif dalam mewujudkan masyarakat yang rukun, toleran, dan saling menghormati. (ik/my)