Pengurus KKG/MGMP Pendidikan Agama Kristen SMA/SMK melaksanakan rapat koordinasi di Ruang Kepala Kankemenag Kota Surakarta (25/08). Kegiatan dipimpin langsung oleh Penyelenggara Kristen, Budi Astuti. Dalam pembukaannya, ia menyampaikan bahwa masa new normal masih dalam kondisi yang memprihatinkan, dimana covid-19 juga masih berada di sekitar. “Ini adalah tantangan kita, karena Bapak dan Ibu Guru saya anggap Pahlawan dalam memberikan pelayanan anak didik, khususnya untuk tetap menanamkan iman Kristen dengan berbagai cara,”ujarnya.
Beliau menyampaikan bahwa tidak semua anak-anak mampu dengan mudah mengikuti pembelajaran secara online, apalagi bagi mereka yang berada di keluarga hidup standar, seperti kondisi orang tua yang terkena PHK, dan lain sebagainya. Guru PAK diharapkan bisa menjadi pencerah, dan tidak menambah beban putra-putri. “ Pelajaran Agama Kristenberbeda dengan Mapel yang lain, tak perlu mengejar target karena anak-anak kita masih dituntut dengan pembelajaran mapel lainnya,”imbuhnya.
Budi Astuti menyampaikan pentingnya motivasi pada anak-anak. Terkait pelaksanaan ibadah, dimana beberapa gereja masih menjalankan peribadatan melalui live streaming. Maka Guru PAK dimohon untuk tetap memantau kegiatan ibadah para anak didik. “Melalui aplikasi WA Group, tentu bisa memaksimalkan untuk upaya tersebut, selain juga dapat digunakan untuk berbagi informasi antar guru,”jelasnya. Beliau berharap guru PAK bisa menjangkau sampai ke segala sisi siswa, karena ada beberapa oang tua yang mengabaikan penugasan anak-anak mereka.
Koordinasi dilanjutkan oleh Pengawas PAK, Suripto yang menginformasikan terkait persamaan visi dan misi serta pembatasan materi dalam kurikulum Pendidikan Agama Kristen. “Apresiasi untuk guru-guru yang telah mengupload video-video pembelajaran, serta yang telah membuat channel yang mengatasnamakan KKG,”jelasnya. Dalam penyampaian materi pembelajaran, Suripto berharap adanya kesepakatan dalam penggunaan buku pelajaran. “Buku terbitan terbaru mengalami beberapa perubahan dan pemadatan, sehingga tidak diperkenankan dengan alasan nyaman lantas tetap menggunakan buku terbitan lama,” tandasnya. (may)