Surakarta – Dinobatkannya Kota Solo sebagai kota paling nyaman oleh salah satu koran nasional yang terbit di Jakarta beberapa bulan lalu menjadi tugas yang berat bagi seluruh aparatur pemerintah, termasuk TNI, Polri dan juga tokoh masyarakat. Karena untuk melanggengkan kota yang multi kultural, multi agama dan multi suku yang sampai sekarang ini masih berjalan hidup damai, penuh toleransi dan persatuan bersama yang kokoh ini tidaklah mudah. Maka komunikasi, silaturrahmi dan kerjasama yang intens antara umaro’ dengan tokoh agama dan ormas digalakkan akhir-akhir ini.
Demikian disampaikan Wakil walikota Surakarta, Achmad Purnomo pada acara Silaturrahmi Tokoh dan Ormas Menuju Surakarta yang Kondusif, di Balai Tawangarum, Balaikota Surakarta beberapa waktu yang lalu.
Menanggapi even-even yang diselenggarakan Pemkot Surakarta dan Kapolresta Solo akhir-akhir ini, Kepala Tata Usaha Kemenag Kota Surakarta, Syamsudin mengatakan bahwa tidak ada salahnya untuk mengantisipasi. Maka istilah saya pada saat pertemuan di Balaikota tersebut bukan untuk mewujudkan atau menuju kerukunan. Tapi, merawat kerukunan. Berarti sudah rukun.
“Bagaimana kita merawat atau untuk mempertahankan keadaan yang sudah kondusif. Maka adanya pertemuan-pertemuan itu ya untuk mengingatkan kembali akan tugas dan tanggungjawab kita. Bukan berarti dengan adanya pertemuan itu Kota Solo tidak rukun, tidak. Maka sekali lagi untuk merawat kerukunan”, papar Syamsuddin.
Syamsudin mencontohkan, pertemuan yang dilaksanakan di Bakorwil Kota Surakarta dengan tema Silaturrahmi Akbar Toga & Tomas Menuju Solo Yang Aman, Damai Dan Sejuk, yang menurut panitia dihadiri 250 tokoh-tokoh agama dan tokoh ormas, itu juga tujuannya sama.
”Jadi eman-eman kalau Solo terpengaruh dengan kegiatan politik ataupun kejadian di daerah-daerah lain, karena situasi dan kondisinya yang kondusif itu dirusak hanya karena kesalahpahaman atau hal-hal yang tidak begitu prinsip,” ujarnya saat diwawancara diruang kerjanya , Rabu (26/12) kemarin.
Dengan adanya kegiatan-kegiatan yang positif itu, katanya, diharapkan politik itu biar berjalan, demokrasi berjalan, tetapi kerukunan tetap terjamin.
“Beda pendapat itu wajar. Beda pilihan itu biasa. Tapi, kita tetap rukun, tetap menjaga kota secara umum kondusif dan kehidupan bermasyarakat tetap nyaman seperti saat ini itu yang diharapkan,” paparnya. (abdus_rma)