Rapat Koordinasi tentang persiapan manasik haji dilaksanakan di Aula Kankemenag Kota Surakarta (23/05). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Kepala Kankemenag, Kasi Penyelenggaraan Haji Umroh, Dinas Kesehatan, Bag Kesra dan Pengurus KBIH Kota Surakarta. Penyelenggaraan haji Tahun 1443H/2022M semakin dekat, sejumlah persiapan pun tengah dilakukan Kementerian Agama. Salah satu persiapan tersebut antara lain pemberian arahan bimbingan manasik.
Dalam arahan dan bimbingannya, Kepala Kankemenag Kota Surakarta, Hidayat Maskur melaporkan terkait persiapan untuk manasik haji yang akan diselenggarakan kurang lebih tanggal 24 Mei. “Dari jumlah 255 jamaah haji dari Kota Surakarta, akan dimungkinkan ada penambahan jamaah cadangan yang ditentukan dengan urutan nomor porsi,”ujarnya. Ia mengingatkan akan adanya kemungkinan open seat. “Jadi ketika jamaah sampai embarkasi dan ada pemeriksaan awal kemudian dinyatakan tidak bisa berangkat, maka dalam waktu 1×24 jam kita sudah siap dengan jamaah pengganti,” tuturnya.
Disisi lain pemerintah akan menjaga semua proses perjalanan para jemaah sehingga dapat lebih baik lagi. Hidayat berarap KBIH dapat memberikan pemahaman pada jamaahnya terkait barang-barang bawaan yang tidak perlu dibawa. “Untuk para jemaah tidak usah khawatir, pada tahun 2022 ini untuk makan sudah dijamin tiga kali sehari dan mereka tidak usah membawa sesuatu, seperti cobek dan alat masak lainnya akan disita ketika di bandara,”tuturnya. Ia menambahkan bahwa menu-menu yang akan disajikan untuk jamaah haji Indonesia akan disesuaikan dengan menu khas Indonesia. Terkait uang saku yang dibawa oleh jamaah haji juga sempat disinggung, dan diarahkan agar sebaiknya membawa ATM. “Mari berupaya benar memahamkan jamaah terkait mengenakan ihrom, bagaimana wudhu yanag benar karena saya temui tidak sedikit masyarakat yang ternyata cara wudhu saja belum benar,” tegasnya. Hidayat berharap jamaah haji khususnya Kota Surakarta menjadi jamaah yang memiliki pemahaman mandiri, sehingga mengerti kewajiban masing-masing.
Di awal kegiatan, Kasi PHU, Suyono sedikit menyinggung terkait vaksinasi yang harus dilakukan oleh jamaah haji. “Sedikit kendala pelaporan vaksinasi lewat NIK, akan kami koordinasikan dengan Dinas Kesehatan untuk mengkonfirmasi data-data tersebut,”pupusnya. (dwi/my)