Surakarta – Para pesilat Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Surakarta masih dapat diperhitungkan di tingkat regional, nasional maupun International. Terbukti pada kejuaraan nasional pencak silat Tugu Muda Championship II yang diikuti 1.570 atlet silat dari semua kategori, mulai dari SD, SMP, SMA dan Mahasiswa / Dewasa diselenggarakan di GOR Pandanaran Unggaran Semarang (14 – 15/9/2019) masih dapat memperoleh beberapa prestasi.
Kejuaraan pencak silat open tournament terbesar Tugu Muda Championship II merupakan event yang dibuat Perguruan pencak silat seperti yang pernah digelar di Yogyakarta Championship, Tugu Muda Championship I, Bandung Lautan Api Championship Malang Championship l dan terakhir Bali International Championship I. Beberapa ajang turnamen pencak silat tersebut kejuaraan nasional pencak silat Tugu Muda Championship II juga di perhitungkan. Pada keuaraan MAN 2 Surakarta mampu merebut 11 Mendali yang dipertandingkan.
Menurut Kepala TU, Febriana Kusanindya Budhara, bahwa ini prestasi yang sangat membanggakan buat lembaga dan Para atlit pencak silat MAN 2 Surakarta.
“Kedepan olah raga ini akan kita bina dan supaya bisa masuk kejuaraan yang lebih tinggi di tingkat internasional,” tutur Febri.
Sementara itu official kontingen pencak Ngatiman mengatakan, meski baru kali pertama keikutsertaan pesilat-pesilat MAN 2 Surakarta sudah membagagakan. Selain membanggakan juga dengan kematangan penguasaan materi para pesilatnya sehingga dalam kejuaraan ini masih mampu bersaing dengan pesilat-pesilat handal daerah lain dan merebut medali.
“Meski kita belum bisa merebut tropi Juara Umum, tapi ini raihan yang luar biasa bagi siswa MAN 2 Surakarta. Berkat dukungan sekolah dan pelatih-pelatih yang menyuport, kemudian para guru yang telah mendukung siswa-siswinya untuk berlaga pada kejuaraan tersebut,” terangnya.
Dalam kejuaraan kontingen MAN 2 Surakarta meraih tiga emas yang direbut oleh Deni Akbar, Revia Ardiningsih, dan Firdan Rzky, sedang Tiga perak dipersembahkan Agung Wahyu, Abid Hidar dan Febrian Wahyu, serta empat perunggu oleh Nurul Pambayun, Arya Sidiq Sanjaya, Erlangga Amara Pradipta, M. Taufiq dan Audi Rio Ferdinan. (Ngatiman)