23 SIswa/I Madrasah dari Kota Surakarta meraih Juara 1, 2 dan 3 pada Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tingkat Kota Surakarta Tahun 2021. Sebagai wujud apresiasi dan kebanggaan, Kemenag Kota Surakarta melalui Seksi Pendidikan Madrasah menyerahkan hadiah kepada siswa/I madrasah jenjang MI, MTs dan MA (30/09). Acara dilaksanakan di MA Al-Kahfi dan tercatat mengirimkan 6 siswa/I juara KSM dan maju ke tingkat provinsi.
Kegiatan dihadiri oleh Kakankemenag Kota Surakarta, Kepala Madrasah se-Kota Surakarta, para Juara KSM, serta Guru Pendamping. Dalam kesempatan ini, Ustadz Muzammil selaku Kepala MA Al-Kahfi sebagai tuan rumah menyampaikan rasa terima kasih telah diberikan kesempatan menerima kunjungan dan tamu. “ Saya yakin, tamu yang datang akan membawa rejeki dan barokah,” ujarnya. Muzammil juga menyampaikan bangganya, atas prestasi madrasah khususnya Kota Surakarta. “Dan saya membuktikan anak yang cerdas dalam tahfidz nya akan disusul dengan kecerdasan yang lain,”jelasnya. Siswa bernama Aufa Nasywa Fawwas, Juara I KSM Mapel Geografi Terintegrasi dar MA Al-Kahfi juga telah mengkhatamkan hafalan Al-Qur’an 30 Juz.
Penyerahan Hadiah secara simbolis diterima Juara I dari tiap mapel di jenjang masing-masing. Kasi Pendidikan Madrasah, Syamsuddin menitipkan hadiah tambahan untuk Juara II KSM Tingkat Prov. Jawa Tengah atas nama Adelia Nur Faizah dari MIN Surakarta.
Dalam pembinaan, Kakankemenag Kota Surakarta, Hidayat Maskur selalu mengingatkan pada kepala madrasah untuk selalu menerapkan protocol kesehatan. “Saya berharap madrasah khususnya, yang berada di pengawasan Kemenag untuk lebih disiplin dalam menerapkan prokes agar apa yang menjadi kebijakan pemerintah, tidak terhianati,”tegasnya. Berkaitan dengan rangkaian pembelajaran, dan dengan dilaksanakannya KSM secara online memberikan manfaat bagi dunia pendidikan. “Kemauan teknologi yang sangat cepat, menuntut kita untu cepat pula mengejar, dan dalam hal mendidik putra-putri pun harus disesuaikan dengan jamannya,” tambahnya. Kompetisi Sains Madrasah murni milik Kementerian Agama, yang memiliki ciri khas maple yang terintegrasi dengan Al-Qur’an dan Hadist. “Ini adalah bagian dari dakwah kita, karena selamanya sains tidak akan bertentangan dengan Qur’an dan kondisi kekinian,”pungkasnya. (may)