Peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam menempati sistem sosial yang penting dalam kehidupan umat Islam. Di tanah air, peristiwa Isra dan Mi’raj selalu dilaksanakan di beberapa tempat dan oleh beberapa komunitas keagamaan maupun pendidikan.
“Peringatan dari peringatan Isra Mi’raj selalu kita lakukan tidak lain dalam rangka menyegarkan
kembali peristiwa yang sangat agung, yaitu perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, dilanjutkan ke Sidratul Muntaha,” kata Kakankemenag Kota Surakarta, Muslim Umar saat memberi sambutan peringatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1437H/2016M di Aula Kankemenag Kota Surakarta (Senin, 16/5)
Acara yang dilaksanakan pagi ini (16/5) di hadiri oleh hampir seluruh guru Raudhatul Athfal yang berjumlah 200 orang yang sekaligus dijadikan ajang pembinaan oleh Kakankemenag untuk para guru-guru yang tergabung dalam Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) kota Surakarta.
Muslim Umar menyampaikan bahwa sebagai Guru RA tugasnya memang berat mendidik, menanamkan ilmu, menanamkan keimanan yang nantinya menjadi dasar pendidikan selanjutnya yang lebih tinggi , kesemuanya ini memiliki ibadah yang lebih tinggi, mengajar dengan hati dapat mencerdaskan anak sebagai generasi pelanjut.
Guru harus bisa mencotoh keteladanan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran Islam di dunia.
Isra Mi’raj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad dari Masjid Haram di Makkah ke Masjid Aqsha di Palestina yang sangat dramatik dan fantastik. Dalam tempo singkat—kurang dari semalam (minal lail) Nabi SAW juga berhasil menembus lapisan-lapisan spiritual yang amat jauh bahkan hingga ke puncak langit (Sidratil Muntaha).
Peristiwa ini, lanjut Kakankemenag, hendaknya tidak jadi seremonial semata, namun yang penting menyegarkan kembali inagatan kita sebagaimana Nabi Muhammad SAW menjalanni kehidupannya pada waktu itu.
Bagi umat Islam memperingati peristiwa ini berarti memaknai arti pentingnya peringatan tersebut. Setidaknya memaknai peringatan Isra dan Mi’raj yaitu mengetahui tentang sejarah Isra dan Mi’raj dan meneladani nilai-nilai Isra Mi’raj serta relevansinya bagi pembangunan masyarakat Indonesia yang sedang mengalami multi krisis.(abc)