Surakarta – Zona Integritas adalah strategi percepatan reformasi birokrasi yang dilakukan unit kerja pada instansi pemerintah. Pembangunan ZI ini berfokus pada kepuasan masyarakat sehingga dalam proses penilaiannya tidak hanya dinilai tim penilai internal dan nasional, namun juga memperhatikan hasil dari survei online dengan melibatkan masyarakat.
Tindak lanjut Submit Serentak yang dilakukan Kementerian Agana Prov Jawa Tengah, sejumlah 35 Kemenag Kab/Kota, segera diwujudkan dalam aksi. Kankemenag Kota Surakarta melaksanakan rapat koordinasi dan evaluasi yang diikuti oleh seluruh Tim Zona Integritas (12/01). Dalam rapat tersebut, hadir Kasubbag Ortala Kanwil Kemenag Prov jawa Tengah, Nur Kholis dan Kasi Bimas Islam, Umi Khozanah mewakili Plt.Kakankemenag Kota Surakarta.
Rapat dipimpin langsung oleh Umi Khozanah, dengan menyampaikan ucapan terima kasih dan selemat datang pada tim monitoring dari Kanwil Kemenag Prov Jawa Tengah. “Kami berharap Bapak beserta tim dapat memberikan motivasi dan memberikan bimbingan , pendampingan serta arahan guna melancarkan kegiatan pada hari ini, sesuai yg dijadualkan,” tuturnya. Umi menambahkan bahwa tim kali ini adalah tim baru, yang memiliki semangat yang baru guna memaksimalkan langkah mencapai tujuan menuju Zona Integritas.
Nur Kholis menyampaikan ada 13 pilot project menuju predikat WBK (Wilayah Bebas Korupsi) kali ini, salah satunya yaitu Kemenag Kota Surakarta. “Kemenag Kota Surakarta meraih nilai yang termasuk tinggi, lebih dari 85 dalam penilaian mandiri,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa minimal salah satu dari pilot project tersebut dapat mencapai predikat WBK. Nurkholis menjelaskan bahwa indeks kepuasan masyarakat menjadi salah satu poin tertinggi, “Evaluasi terus dilaksanakan tiap bulan dan tiap tahun, bisa dilaksanakan di setiap satker. Juga bisa dengan aplikasi yang dipegang oleh 1 admin,” tambahnya. Di akhir arahan, Ia menjelaskan bahwa dukungan pimpinan sangat berpengaruh dan menjadi pendorong keberhasilan program ini. (may)