Seksi Pendidikan Madrasah mengadakan rapat koordinasi melibatkan seluruh Kepala Madrasah Kota Surakarta (10/02). Rakor mengagendakan pembahasan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan. Rapat Koordinasi Persiapan PTN digelar 2 sesi. Sesi Pertama diikuti oleh Kepala Sekolah MI, MTS, dan MA yang dilaksanakan pukul 09.00-11.00. Kepala Kementrian Agama Kota Surakarta Hidayat Maskur berpesan agar kegiatan PTM Madrasah-Madrasah di Surakarta harus tetap mengikuti aturan Pemerintah Kota Surakarta. “Meskipun Surat Edaran dari Kementrian Agama Republik Indonesia sudah keluar, tetapi kita tetap mengikuti aturan Pemerintah Kota Surakarta. Karena kondisi di setiap daerah itu berbeda,”ujarnya.
Hidayat Maskur juga menyampaikan untuk madrasah yang berbasis Boarding School atau pondok pesantren supaya tetap mengadakan PTM dengan ketentuan untuk tetap menaati prokes. Dan jika Surat Edaran mengenai PTM sudah diluncurkan, supaya Guru-Guru madrasah mempersiapakan Prokes yang berlaku. Seperti menyiapkan thermogun, menyiapakan tempat mencuci tangan, menyiapkan masker. Dan pembelajaran dilaksanakan 100% dengan kapasitas kelas 50% dan bisa dilaksanakan 2 sesi dengan tetap menggunakan 6 jpl dan 1 jpl berdurasi 30%. Hidayah Maskur juga menegaskan supaya diutamanakan keselamatan dan kesehatan. “Satgas Covid supaya tetap stand by selama 30 menit jam pertama. Bapak/Ibu Kepala bisa koordinasi terhadap orang tua agar tidak ada kesalahpahaman,” tegas Kepala Kemenag Hidayat Maskur.
Sesi kedua rapat koordinasi pesiapan PTM diikuti oleh kepala-kepala RA di Kota Surakarta. Hidayat Maskur menyampaikan mengenai persiapan PTM ditambag dengan menyampaikan bagi guru-guru yang belum vaksin akan diadakan vaksin. Dan untuk siswa-siswa RA yang belum vaksin juga akan menerima vaksin usia 612 tahun. Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kementerian Agama Kota Surakarta juga mendata siswa-siswa yang belum vaksin dan nantinya akan dikoordinasikan kepada dinas kesehatan. (vk/my)