Kota Surakarta (Humas) – Maraknya pemberitaan tentang tindakan perundungan yang dialami siswa sekolah dasar hingga tingkat sekolah menengah menggerakkan seluruh elemen untuk mengatasinya. Upaya penanganan dengan memberikan hukuman bagi pelaku perundungan dan juga pendampingan bagi korban telah banyak dilakukan. Pengoptimalan penanggulangan dari perspektif pencegahan makin banyak digencarkan. Salah satunya, yakni dengan memberikan kesadaran akan pentingnya nilai kebersamaan dan nilai toleransi keberagaman bagi para siswa.
Khususnya di Solo Raya, Solopos Institute dengan mengantongi dukungan penuh dari USAID Indonesia, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Surakarta menggelar Pekan Jurnalisme Keberagaman yang telah diinisiasi mulai akhir tahun 2023. Disampaikan oleh Arif Budisusilo, selaku Presiden Direktur Solopos Media dalam sambutanya, kegiatan tersebut bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran keberagaman di kalangan siswa SMP, SMA dan SMK di Solo Raya. Serta melalui program ini pula, diharapkan bisa menjadi sarana bagi guru dan siswa untuk melatih minat dan bakat jurnalistiknya agar mampu menulis dan membangun narasi-narasi positif yang mendidik calon-calon generasi emas, penerus bangsa Indonesia.
Kamis (27/06/2024), Festival Jurnalisme Toleransi Keberagaman Tahun 2024 yang merupakan puncak dari rangkaian pekan jurnalisme, digelar di Pendhapi Gedhe, Kompleks Balaikota Surakarta. Kementerian Agama yang diwakili oleh Zaima Chasanah selaku Ketua Tim FKUB Kemenag Provinsi Jawa Tengah dan Pelaksana Humas Kemenag Kota Surakarta hadir untuk menyaksikan penghargaan kepada para Juara yang berasal dari delapan SMP dan empat SMA/ SMK yang ada di Solo Raya.
Gibran Rakabuming Raka selaku Walikota Surakarta juga turut hadir dan menyerahkan penghargaan meskipun kehadirannya berada ditengah-tengah acara berlangsung, usai menerima kunjungan tamu kenegaraan dari Jepang.
Farhad Gaussy selaku Plt Wakil Direktur USAID Indonesia berkesempatan memberikan sambutan dalam acara tersebut.
“Thankyou for all everyone here. You guys are awesome! I love the energy,” seru Farhad Gaussy membuka sambutannya
(Terimakasih untuk semua pihak yang hadir. Kalian semua luar biasa! Saya suka semangatnya)
Disinggungnya secara singkat tentang USAID, Farhad menyampaikan bahwa USAID yang sejatinya adalah badan independen dari pemerintahan Amerika Serikat yang bertanggung jawab atas bantuan untuk bidang ekonomi, pembangunan, dan kemanusiaan untuk negara-negara lain di dunia. Sudah beberapa dekade, USAID bermitra dengan Indonesia dalam mengembangkan berbagai bidang. Salah satunya yakni, Solopos dipercaya sebagai pengelola program literasi keberagaman Solo Raya yang sudah berlangsung selama empat tahun ini.
Menarik perhatian kami (ASN Kementerian Agama), usai festival berlangsung, kami menemui Farhad untuk bertanya bagaimana pendapatnya mewakili USAID Indonesia tentang program Moderasi Beragama yang sejatinya memiliki kesamaan yakni untuk menyebarkan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi keberagaman agama, agar sikap beragama seluruh warga negara di tanah air tetap berada pada jalurnya, sehingga yang tidak berlebihan.
Melalui wawancara yang dilakukan, Farhad menyatakan dukungannya terhadap program Moderasi Beragama dari Kementerian Agama.
“United States trough USAID supports diversity and tolerance in Indonesia. And we align with the same values that Indonesia has. With promoting diversity, democracy, and prosperity for the people of Indonesia. And so we support the ministry’s goals that might,” ungkap Farhad Gaussy.
(Amerika Serikat melalui USAID mendukung keberagaman dan toleransi di Indonesia. Kegiatan kami juga sejalan dengan nilai-nilai yang diterapkan di Indonesia yaitu mempromosikan demokrasi, keberagaman, dan kemakmuran bagi masyarakat Indonesia. Kami mendukung Kementerian Agama dalam hal ini!)
(rmd)