Peringatan Harlah ke 20 IGRA, dan Maulid Nabi Muhammad SAW dilaksanakan di Aula Kemenag Kota Surakarta (05/11). Kegiatan diikuti oleh seluruh Kepala RA dan sekitar 200 Guru RA se-Kota Surakarta. Kasi Pendidikan Madrasah, Rifhamdani Agam hadir mewakili kepala kantor, didampingi Pengawas RA, Istikomah dan Sarkin. Dalam sambutannya, Agam turut berbahagia atas peringatan harlah yang dinilai berusia remaja. “Usia 20 biasanya masih mencari jati diri, namun dengan profesionalnya bapak ibu guru sepertinya sudah matang di usia ini,”tuturnya. Agam mengapresiasi yel-yel guru RA yang menyebutkan bahwa guru RA memiliki loyalitas bukan formalitas.
Ia melanjutkan dengan arahan pada guru RA, bahwa guru RA harus memiliki 6 prinsip pendidik. Prinsip tersebut yaitu, berpikir kritis bukan untuk menjatuhkan namun untukmembangun RA, kreatif mengembangkan RA, inovasi guna mengembangkan kreativitas, komunikasi yang baik, rasa percaya diri, dan percaya teknologi untuk mengembangkan diri. “Apalagi saat ini didukung dengan pengamalan dan penanaman profil pelajar pancasila, maka kita tambahkan pula dengan profil pelajar yang rahmatan lil ‘alamin,”jelasnya. Di akhir sambutan, Agam menyampaikan bahwa Seksi Pendidikan Madrasah selalu membuka pintu lebar untuk menerima konsultasi bersama guru-guru RA.
Sementara itu, Ketua IGRA, Sri Harpeni menyampaikan sambutan dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan semangat para guru RA yang hadir dan bersama-sama merayakan harlah ke 20 IGRA. “Kami juga ucapkan terima kasih pada Bapak Kasi dan Pengawas RA, berkat binaan, arahan dan motivasi dorongan sehingga kita guru RA semakin maju, percaya diri dan berkarya,”tuturnya. Senada, Pengawas RA, Istikomah menyampaikan harapannya untuk RA Surakarta. “Dengan Harlah ke-20 harapannya Guru RA mampu memiliki kreatifitas yang tinggi agar dapat memberikan layanan pada peserta didik yang menyenangkan , selalu inovatif mengikuti perkembangan ilmu pendidikan,”tuturnya. Ia juga berharap guru RA semakin bertanggung jawab pada tugas , berwibawa, disiplin dalam merealisasikan nilai spiritual , emosional , moral dan sosial. “Semoga IGRA mampu memberikan layanan pendidikan yang lebih baik lagi untuk mewujudkan lembaga yang Mandiri Berprestasi , Hebat bermartabat,”pungkasnya.
Peringatan Maulud Nabi, diisi dengan tausiyah yang disampaikan oleh Ustadz Kelik Gunawan Pribadi. Mengangkat tema tentang “Syukur”, semakin memotivasi seluruh guru RA yag hadir agar selalu qonaah. “Nampakkan nikmatmu pada yang memberi nikmat dengan cara taat beribadah, karena ketika pada saatya nanti kenikmatan sudah mulai diambil, maka mau tidak mau hanya kain kafan yang kita pakai,”jelasnya. Kelik menerangkan bahwa dahsyatnya kalimat hamdallah, adalah berkatnya yang bisa memenuhi sejagat raya. (may)