Kota Surakarta (Humas) – Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta melalui Seksi Pendidikan Madrasah (Pend. Mad) menggelar Olimpiade Madrasah Indonesia (OMI) tingkat Kota Surakarta yang akan berlangsung selama tiga hari. Tingkat Madrasah Aliyah (MA)/Sekolah Menengah Atas (SMA) digelar di MAN 1 Surakarta pada Selasa (9/9/2025), tingkat Madrasah Ibtidaiyah/Sekolah Dasar digelar di MIN Surakarta pada Rabu (10/9/2025), dan tingkat Madrasah Tsanawiyah (MTs)/Sekolah Menengah Pertama akan digelar di MTs N 2 Surakarta pada Kamis (11/9/2025).
Pembukaan OMI secara resmi telah dilaksanakan pada Rabu pagi di Aula Lantai 2 MAN 1 Surakarta dan dihadiri oleh Kepala Kankemenag Kota Surakarta Ahmad Ulin Nur Hafsun, perwakilan Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Kepala Seksi Pend. Mad Rifhamdhani Agam, Kepala MAN 1 Surakarta Wardimin, serta Ketua Kelompok Kerja Pengawas (Kapokjawas). Seluruh Kepala Madrasah negeri dan swasta peserta OMI juga hadir mendampingi para peserta beserta pelatih masing-masing.

Dalam laporannya selaku Ketua Komite OMI Tahun 2025, Rifhamdhani Agam memaparkan empat tujuan utama diselenggarakannya olimpiade ini. Pertama, untuk meningkatkan inovasi, kreasi, pola pikir kritis-analitis, dan memperteguh akhlak mulia siswa. Kedua, menyediakan ruang kompetisi dan kolaborasi guna mengembangkan bakat dan minat. Ketiga, memotivasi peningkatan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual berdasarkan nilai agama. Keempat, memberikan kesempatan menjadi duta bangsa yang membanggakan dan mengharumkan nama Indonesia.
Ahmad Ulin Nur Hafsun dalam sambutannya menjelaskan bahwa OMI merupakan integrasi dari dua kompetisi bidang pendidikan madrasah sebelumnya, yaitu Kompetisi Sains Madrasah (KSM) dan Madrasah Young Researcher Supercamp (MYRES).
“OMI adalah gabungan keduanya, di mana KSM banyak membahas sains sementara MYRES soal penelitian,” papar Ahmad Ulin Nur Hafsun.
Ahmad Ulin Nur Hafsun menekankan peran fundamental madrasah dan pembimbing/pelatih dalam membekali generasi muda. “Bekal anak yang paling penting pertama adalah akhlakul karimah. Kedua pengetahuan. Ketiga keterampilan. Keempat pengalaman positif. Tugas sebagai pembimbing adalah memfasilitasi pengalaman positif tersebut, dan OMI adalah salah satu wadahnya,” tegasnya.
Dan sebelum menutup sambutan, ia memberikan motivasi, “Selamat bertanding dengan penuh semangat dan sportivitas. Apapun hasilnya, kita harus optimis mendapat yang terbaik! Aamiin.”
Secara keseluruhan, panitia telah memverifikasi dan mendaftarkan 216 siswa peserta yang berasal dari seluruh madrasah negeri dan swasta di Surakarta, serta beberapa sekolah umum setingkat SD, SMP, dan SMA. Rinciannya adalah 45 siswa untuk jenjang MI, 77 siswa untuk jenjang MTs, dan 119 siswa untuk jenjang MA.

Seluruh peserta telah siap untuk bertanding dan berkompetisi dalam OMI Tahun 2025, diselimuti suasana kebersamaan dan antusiasme. Lebih dari sekedar kompetisi, momen ini adalah bukti nyata Kankemenag Kota Surakarta dalam menumbuhkan ekosistem pendidikan yang parpurna. Di sini, keunggulan sains berjalan beriringan dengan pembentukan karakter religious dan akhlak yang luhur, menggambarkan jelas esensi dari layanan pendidikan keagamaan yang diemban. (rmd)