Kota Surakarta (Humas) – Dalam upaya meningkatkan pemberdayaan dan pengelolaan zakat yang lebih transparan dan akuntabel, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Surakarta melalui Penyelenggara Zakat dan Wakaf (Gara Zawa) melaksanakan monitoring dan audit syariah terhadap empat Lembaga Amil Zakat (LAZ). Kegiatan ini berlangsung dari hari Senin hingga Kamis, (10-13/02/2025), di empat LAZ terpilih, yaitu LAZ Nur Hidayah, LAZIS Jateng Al-Ihsan, LAZ Al-Abidin, dan LAZ Nurul Hayat.
Monitoring ini bertujuan untuk mengevaluasi kepatuhan LAZ terhadap regulasi yang berlaku, termasuk kepemilikan dokumen legalitas seperti surat izin pendirian lembaga serta kelengkapan administrasi lainnya. Selain itu, kegiatan ini juga dirancang untuk menggali lebih dalam program-program yang diselenggarakan oleh masing-masing LAZ dalam mendayagunakan dana zakat untuk kesejahteraan masyarakat.
Arif Ansori, Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Kota Surakarta, menegaskan bahwa pengelolaan zakat harus memenuhi prinsip aman regulasi, aman syariah, dan aman NKRI.

“Kemenag Kota Surakarta akan selalu mengajak semua Lembaga Amil Zakat bersama-sama dengan BAZNAS memperkuat, berkolaborasi dan bersinergi dalam menjalankan amanah umat dan memajukan pengelolaan zakat di wilayah kota Surakarta dengan selalu melalukan pengawasan, membangun komunikasi yang baik dan menyalurkan dana zakat sesuai dengan aturan. Serta mendukung dan berpartisipasi menyukseskan program-program Kementerian Agama terkait pengembangan zakat seperti Kampung Zakat dan KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat,” ujar Arif Ansori.
Melalui kegiatan monitoring ini, Kemenag Surakarta berharap dapat memastikan bahwa LAZ di wilayahnya beroperasi secara profesional dan sesuai dengan prinsip syariah. Hal ini diyakini akan memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap lembaga-lembaga pengelola zakat. (ksm/ rmd)