Surakarta (Humas) – Kemenag Kota Surakarta menyambut baik penyelenggaraan Lokalatih Mediasi dan Negosiasi Konflik Agama yang digelar oleh Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina Jakarta bekerja sama dengan FKUB Kota Surakarta. Kegiatan ini berlangsung pada Selasa–Kamis (7–9 Oktober 2025) pukul 09.00 WIB hingga selesai, bertempat di Omah Nginep eRCe Tawangmangu, Karanganyar.
Lokalatih ini diikuti oleh seluruh pengurus FKUB Kota Surakarta dan perwakilan Kementerian Agama Kota Surakarta dari unsur penyuluh agama, yakni Moh. Zainal Abidin (Penyuluh Agama Islam) dan Yuliyarno (Penyuluh Agama Kristen), serta dihadiri jajaran Kesbangpol Kota Surakarta.
Sambutan pertama disampaikan oleh Ketua FKUB Kota Surakarta, Mashuri. Ia mengenalkan jajaran pengurus FKUB dan menegaskan pentingnya pelatihan ini untuk memperkuat kapasitas mediator dalam menghadapi berbagai persoalan kerukunan di Kota Surakarta.
Direktur PUSAD Paramadina, Ihsan Ali Fauzi, menyampaikan bahwa program ini telah disiapkan sejak satu bulan lalu dan berhasil memperoleh akreditasi dua minggu sebelumnya. Ihsan menambahkan tujuan pelatihan ini dalam rangka penguatan wawasan dan keterampilan mediasi. “Pelatihan ini bersertifikat sehingga peserta dapat menjadi mediator publik dalam penyelesaian konflik berbasis kerukunan antarumat beragama,” ujarnya.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Kepala Kesbangpol Kota Surakarta, Agus Santoso. Kemudian ditampilkan video sambutan Wakil Wali Kota Surakarta, Astrid Widayani. Astrid mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah penting dalam memperkuat harmoni sosial dan toleransi antarumat beragama di Kota Surakarta.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta diwakili oleh KaSubbag TU, Bagus Sigit Setiawan turut hadir dalam pembukaan acara tersebut, bersama para pengurus FKUB dan jajaran Kesbangpol.

Pembukaan ditutup dengan penyerahan buku dari PUSAD Paramadina kepada Kesbangpol, Kementerian Agama, dan FKUB sebagai simbol kerja sama dalam memperkuat kapasitas mediasi bagi kerukunan umat beragama. Kegiatan ini juga diakhiri dengan sesi foto bersama.
Kemenag Kota Surakarta mengapresiasi inisiatif ini sebagai upaya nyata meningkatkan kapasitas mediator dan penyuluh lintas agama dalam mengantisipasi serta menangani potensi konflik sosial keagamaan di Kota Surakarta. (mza/my)
			



















