Surakarta ( Humas) – Melaksanakan layanan dalam pengawasan dan pembinaan serta koordinasi bersama pondok pesantren, Seksi Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam mengundang Forum Komunitas Pondok Pesantren (FKPP) Surakarta guna membahas terkait kegiata ponpes dan mempersiapkan rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2025 (19/9/2025) di Ruang Seksi Pakis.
Dipimpin oleh Kasi PAKIS, Encep Moh Ilham yang melaporkan akan adanya program skrining dan sosialisasi Tuberkulosis (TBC) di lingkungan pondok pesantren, yang meliputi deteksi dini kasus TBC melalui pemeriksaan seperti tes dahak Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk mencegah penularan penyakit tersebut di antara para santri dan staf. “Dinas Kesehatan dalam hal ini Puskesmas terdekat akan menindaklanjuti terkait program tersebut,”jelasnya.
Encep juga menyampaikan tentang persiapan dalam Peringatan Hari Santri Nasional 2025, agar pada waktu pelaksanaan dapat berjalan dengan lancer dan maksimal. “Maka nanti silakan dilaporkan tentang rencana kegiatan apa saja yang akan digiatkan oleh pesantren-pesantren Surakarta,”ungkapnya.

Dalam arahannya, Kepala Kantor Ulin Nur menyampaikan tentang pelayanan keagamaan berdampak, sesuai ASTA PROTAS Kemenag RI. “Kita ingin kegiatan atau layanan yang dilaksanakan betul-betul berdampak positif bagi pesantren, bukan sekedar ceremonial saja, namun bisa melangkah ke pemberdayaan pesantren,”jelasnya.
Ulin Nur juga mengenalkan Kemenag Asri, yang menjadi salah satu tema penting dimana semua jajaran di Kemenag atau pihak stakeholder, mitra, dan semua masyarakat institusi yang menjadi binaan Kemenag, diajak membawa semangat menjadi Asri.
“Kemarin kita rundingkan program yang pas untuk pesantren, kemudian saya sowan (berkunjung) ke Ponpes Al Muayyad karena ponpes ditunjuk oleh Ikatan Dokter Anak Indoensia sebagai sekolah binaannya, dan sempat berbincang dengan Kepala Dinas Kesehatan Solo, ada satu catatan penting bagaimana membuat pesantren sehat, dan kita ingin tahun ini dalam rangkaian ke Hari Santri 2025, Seksi Pakis telah merencanakan Workshop Pesantren di Solo jadi Pesantren ASRI,”ujarnya.
Ulin Nur juga menjelaskan tentang kerjasama dengan BAZNAS, dengan diskusi tentang potensi di Surakarta. Berkaitan pula dengan pengelolaan sampah di pesantren. Pengelolaan sampah yang dapat di daur ulang (recycle), digunakan lagi (reuse), dan dikurangi (reduce) dapat diterapkan dapam pengelolaan sampah pesantren.
Ketua FKPP Surakarta, Faishol menyampaikan setuju dan mendukung program-program Kementerian Agama. Dilanjutkan dengan pelaporan rencana kegiatan Hari Santri 2025 oleh Sekretaris FKPP Surakarta, Ryan Alan.
Direncanakan bahwa untuk rencana kegiatan Hari Santri Nasional 2025, akan dilaksanakan berbagai Lomba Olah Raga dan Seni Islam. “Terkait tempat pelaksanakan direncanakan di GOR Ponpes MTA Semanggi, untuk selanjutnya masih akan di bahas di pertemuan berikutnya,”tutur Ryan.

Melalui momentum Hari Santri Nasional mendatang, Kementerian Agama menegaskan komitmennya menghadirkan program layanan keagamaan yang berdampak nyata di lingkungan pesantren. Tidak hanya seremonial, rangkaian kegiatan akan dipadukan dengan pembinaan, penguatan literasi keagamaan, serta pendampingan peningkatan kualitas pesantren. Harapannya, peringatan ini tidak sekadar menjadi ajang syiar, tetapi juga menjadi energi bersama untuk menjadikan santri lebih mandiri, religius, dan berdaya saing di tengah masyarakat. (may)