Kota Surakarta (Humas) – Membangun kemitraan dengan dunia usaha maupun dunia industri kini mutlak menjadi kewajiban bagi lembaga pendidikan khususnya sektor formal milik Pemerintah untuk terus mengupayakan peningkatan kualitas lulusan. Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta merupakan salah satu Lembaga perguruan tinggi yang berada dalam naungan payung Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI). Jumat (14/06/2024) pekan lalu, Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said menyelenggarakan Sarasehan dan Penandatanganan Memorandum of Agreement (MoA) dengan mengundang berbagai instansi sebagai mitra yang dikategorikan dalam dua kelompok, yakni Lembaga Pendidikan dan Lembaga Non Pendidikan.
Hidayat Maskur selaku Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta hadir dalam kegiatan tersebut dan mengapresiasi serta mendukung upaya UIN Raden Mas Said Surakarta yang terus berinovasi untuk mengoptimalkan program kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Di awali dengan sambutan yang disampaikan oleh Imam Makruf (Dekan Fakultas Adab dan Bahasa UIN Raden Mas Said), Sarasehan dan Penandatanganan MoA pada Jumat pagi bermaksud untuk mendapatkan masukan dan saran yang diperlukan sehubungan dengan proses redesign kurikulum yang sedang dilakukan.Selain itu, Imam Makruf juga menyampaikan bahwa sifat penandatanganan MoA kali ini ada yang pembaharuan dan ada juga yang permulaan (baru mengawali kesepakatan kerjasama).
Kemitraan antara fakultas dengan lembaga-lembaga yang hadir, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Tuntutan bagi Perguruan Tinggi saat ini, program-program yang diberikan untuk mahasiswa, sudah harus diarahkan kepada kegiatan yang membekali mahasiswa dengan skill melalui praktek.
“Bahkan kami didorong untuk mengirimkan mahasiswa di luar kampus untuk belajar satu sampai dua semester!,” ungkap Imam Makruf.
Informasi lain yang disampaikan oleh Imam Makruf dalam sambutannya yaitu, redesign kurikulum yang sedang dilakukan, ditargetkan selesai pada bulan Agustus nanti. Sehingga, mahasiswa baru yang diterima di UIN, sudah menggunakan kurikulum redesigned. Program studi (prodi) Desain Komunikasi Visual (DKV) saat ini sedang dirintis oleh pihaknya untuk menambah jumlah prodi yang ada di Fakultas Adab dan Bahasa.
Dalam waktu yang bersamaan pula, Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) juga sedang dirintis oleh UIN Raden Mas Said. Berdirinya LSP ini nanti juga akan membuka kemungkinan kerjasama dengan LSP eksternal dikarenakan kapasitas layanan sertifikasi pada awal dibuka masih belum mencukupi permintaan.
Mata kuliah Literasi Digital dan Kewirausahaan Digital akan diberikan kepada mahasiswa untuk melengkapi bekal mahasiswa agar memiliki kemampuan yang mumpuni usai lulus dari UIN.
“Literasi digital akan dibekalkan ke mahasiswa pada semester awal. Kewirausahaan digital yang (tentu) endingnya agar mahasiswa bisa mendapatkan kesempatan pembelajaran atau pelatihan untuk berlatih melakukan wirausaha juga akan diberikan,” tambah Imam Makruf.
Usai sambutan dari Imam Makruf, kegiatan dilanjutkan dengan sarasehan yang terbagi menjadi dua sesi. Sesi pertama yakni dari perwakilan Lembaga Bidang Pendidikan dengan narasumber Maya dari SMP Al-Azhar Syifa Budi, Solo. Dan sesi kedua dari perwakilan Lembaga Bidang Non Pendidikan dengan narasumber Erwan Zaenuddin dari PT. Tiga Serangkai.
Rangkaian acara terakhir, Pimpinan dan Perwakilan masing-masing Lembaga/ instansi, secara bergantian disilahkan untuk maju ke depan dan menandatangani dokumen MoA yang telah disiapkan oleh penyelenggara kegiatan.
Semoga melalui Sarasehan dan Penanadatangan MoA ini, masukan untuk penyempurnaan yang diperoleh dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam menyempurnakan skema kurkulum terbaik untuk mahasiswa, serta menguatkan sinergi kemitraan yang telah terjalin antara UIN Raden Mas Said dengan lembaga/ instansi yang hadir. (rmd)