Surakarta (Humas) – Dalam upaya tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025 , Kemenag Kota Surakarta mengadakan rapat koordinasi bersama Kasi/Penyelenggara, Perencana dan Pengelola Anggaran. Rapat dipimpin oleh KaSubbag TU, Bagus Sigit Setiawan yang menyampaikan bahwa giat kali ini akan membahas tentang langkah taktis dalam rangka efisiensi anggaran sehingga tidak berdampak pada kinerja dan layanan pada masyarakat.
Selanjutnya dalam arahan Kepala Kemenag Kota Surakarta, Ahmad Ulin Nur Hafsun menyampaikan bahwa nikmat tidak selalu hadir bersamaan dengan hal yang kita sukai. “Dengan adanya efisiensi, kita akan lebih berfikir, lebih inovatif dan kritis, terlaksana kolaborasi sehingga menjadi lebih solid, pintar dan cakap,”ujarnya. Ahmad Ulin juga mengingatkan bahwa efisiensi angaran tidak merubah keseriusan dalam menciptakan kerukunan umat beragama.

Tiap seksi dan penyelenggara menyampaikan laporan langkah efisiensi dalam anggaran yang diterimakan. Diawali dengan Sekjen, dilaporkan oleh KaSubbag TU bahwa beberapa efisiensi melekat pada menurunnya anggaran kegiatan FKUB hampir 90%. “Selain itu, tata kelola administrasi ditiadakan anggarannya, jamuan tamu ditiadakan, biaya perjalanan dinas diefisienkan hingga 50%,”jelasnya. Bagus juga mengimbau kepada seluruh pegawai untuk meminimalisir penggunaan barang-barang elektronik, dan memastikan semua kelistrikan dalam kondisi off ketika pada jam pulang kantor.

Selanjutnya, ada pula seksi yang melaporkan tentang belum turunnya nominal anggaran, hanya terkonfirmasi akan adanya efisiensi dalam biaya perjalanan dinas. Sekjen efisiensi anggaran mencapai 428 juta, Seksi Bimas Islam mencapai 288 juta, Penyelenggara Zawa mencapai efisiensi sebesar 17 juta, Penyelenggara Kristen mencapai 5 juta, dan Penyelenggara Katolik mencapai 117 juta. (may)