Surakarta (Humas) – Dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran di lingkungan madrasah, MA Muhammadiyah Surakarta menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) bertema “Pembelajaran Mendalam yang Bermakna dan Menyenangkan Berbasis Cinta”(3/7/2025). Kegiatan ini diikuti oleh seluruh guru dengan penuh semangat serta antusiasme yang tinggi.
Bimtek diawali dengan sambutan sekaligus motivasi dari Komite Muhammadiyah MA Muhammadiyah Surakarta, A. Hakam Farug. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya membangun relasi cinta dalam proses belajar mengajar. “Pendidikan bukan sekadar mentransfer ilmu, tetapi membangun jiwa dan karakter peserta didik dengan pendekatan cinta dan keteladanan,” ujarnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh narasumber utama,Sri Hartati, Pengawas Madrasah. Dengan gaya penyampaian yang komunikatif dan penuh energi, ia menyampaikan betapa pentingnya pembelajaran yang mendalam dan menyenangkan sebagai bagian dari implementasi kurikulum berbasis cinta. Ia mengajak para guru untuk tidak hanya fokus pada capaian akademik, tetapi juga memperhatikan kebutuhan emosional siswa dalam proses belajar.
“Pembelajaran bermutu hanya dapat tercipta jika guru hadir dengan cinta. Saat guru bahagia mengajar, siswa akan bahagia belajar. Maka, cinta harus menjadi landasan dalam setiap interaksi di kelas,” tuturnya.
Peserta Bimtek tampak sangat antusias mengikuti setiap sesi yang disampaikan. Suasana forum terasa hidup dengan adanya diskusi interaktif, tanya jawab, serta berbagai simulasi pembelajaran menyenangkan yang diperagakan oleh narasumber. Salah satu peserta, Sulistino, salah satu guru di MA Muhammadiyah Surakarta, mengaku sangat terinspirasi dari kegiatan ini.
“Saya merasa tercerahkan, materi yang disampaikan sangat membumi dan sesuai dengan realitas di kelas. Saya termotivasi untuk menerapkan pendekatan berbasis cinta dalam setiap pertemuan dengan siswa,” ungkapnya.
Selain materi utama, kegiatan ini juga memberikan ruang refleksi dan evaluasi terhadap metode mengajar yang selama ini digunakan. Para guru diajak untuk merancang ulang strategi pembelajaran yang lebih humanis dan kontekstual, agar siswa merasa dihargai dan termotivasi untuk belajar dengan sukarela, bukan karena tekanan.
Menariknya, sebelum kegiatan ditutup, Kepala Madrasah MA Muhammadiyah Surakarta, Sumarman, memberikan hadiah kejutan berupa “hadiah hadir” kepada peserta terpilih sebagai bentuk apresiasi atas keaktifan selama kegiatan berlangsung. Ini menjadi momen yang menghangatkan dan memotivasi para peserta untuk terus meningkatkan kualitas diri sebagai pendidik.
“Bimtek ini bukan hanya tentang materi, tapi juga menyalakan semangat. Saya berharap para guru pulang dengan membawa energi baru untuk mewujudkan pendidikan yang lebih bermakna,” ujar Sumarman saat memberikan penutupan.
Bimtek ditutup secara resmi pada pukul 12.30 WIB dengan harapan bahwa semangat pembelajaran berbasis cinta akan terus tertanam dalam setiap proses belajar mengajar di MA Muhammadiyah Surakarta. Dengan kurikulum yang berpihak pada hati dan kebutuhan siswa, madrasah ini berkomitmen mewujudkan pendidikan yang bermutu dan menyenangkan bagi semua.(Endah R/my)