Peran Penyuluh Agama berada di lini terdepan Kementerian Agama. Di awal tahun ini, 10 (sepuluh) SK Kanwil diserahkan pada Penyuluh Agama Kristen Non PNS di Ruang Kepala Kankemenag Kota Surakarta (02/02). Surat Keputusan diserahkan langsung oleh Kepala Kankemenag Kota Surakarta, Hidayat Maskur didampingi Penyelengara Kristen, Anang Budi Cahyono. Usai penyerahan SK, Hidayat menyampaikan arahan dan bimbingan tentang peran penting penyuluh agama. “Penyuluh itu dikatakan sebagai garda terdepan, karena memang tugas risalah itu tidak akan pernah tersampaikan kecuali lewat para penyuluh semuanya,”tuturnya.
Hidayat mengucapkan selamat atas diterimanya SK Kakanwil penugasan sebagai Penyuluh Agama Kristen Non PNS selama 1 tahun ke depan. “Saya berharap dengan adanya SK ini kita memiliki legalitas yang jelas dan dengan SK ini berarti bapak ibu sekalian memiliki kekuatan hukum bahwa keberadaan bapak ibu adalah sebagai penyuluh diakui oleh Kementerian Agama,”tegasnya. SK tersebut bisa menjadi pegangan, dan penguatan diri dalam melaksanakan tugas dan fungsi penyuluh di tengah-tengah masyarakat. Hidayat menyampaikan bahwa Kemenag Surakarta juga telah lama bekerjasama dengan RRI, dan mempersilakan para penyuluh untuk menggunakan fasilitas tersebut untuk melaksanakan penyuluhan lewat radio. “Penyuluh agama ini juga memiliki peran aktif pada masyarakat terutama terkait dengan mengkampanyekan tahun toleransi dan moderasi beragama, kita bisa hadir di masyarakat sebagai pelapor, maka berikan contoh yang terbaik di masyarakat dengan menjadi panutan dan teladan,”tuturnya.
Sementara itu, Penyelenggara Kristen, Anang Budi Cahyono menyampaikan informasi bahwa angggaran yang dulu dikelola Kanwil, maka tahun 2023 selanjutnya dikelola oleh Kemenag Kota Surakarta. “Harapan kita bersama, proses pembayaran bisa lebih cepat sehingga lebih memacu semangat dan kinerja penyuluh,”tuturnya. Kepada para penyuluh agama Kristen, Anang mendorong untuk lebih memperbaiki komunikasi, konsolidasi dan koordinasi antar penyuluh agar peran dan fungsi penyuluh lebih optimal. (may)