Surakarta – Dengan tujuan memperkenalkan dan melembagakan mediasi dalam penyelesaian konflik keagamaan, Plt.Kakankemenag Kota Surakarta –Rosyid Ali Safitri berkenan menyampaikan sambutan dan membuka kegiatan Lokalatih Mediasi Konflik Keagamaan di Kota Surakarta (01/10) yang diselenggarakan oleh PUSAD ( Pusat Studi Agama dan Demokrasi ) Yayasan Wakaf Paramadina.
Dalam sambutannya, Rosyid Ali menjelaskan tugas dan fungsi pada para peserta lokalatih. “Bapak Ibu sekalian hadir disini diharapkan bisa dipercaya sebagai fasilitator terkait dengan sosialisasi dan komunikasi,”jelasnya. Rosyid menambahkan bahwa sosialisasi tidak hanya menyampaikan informasi, namun membutuhkan tindak lanjut sehingga masyarakat terikat dengan kita dan memiliki hubungan emosioal. “Tak perlu alergi, jika ada masyarakat yang menghujat, mengkritisi,justru kita harus bersyukur kita memiliki sahabat yang saling mengingatkan,”imbuhnya. Dalam penutup sambutannya, Rosyid menekankan pada peserta sebagai petugas mediasi yaitu penjembatan satu sama lain, tidak merendahkan dan tidak memberikan info negatif satu sama lain.
Sementara itu, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama (PKUB) Kemenag RI –Nifasri, dalam rekaman sambutannya mengingatkan bahwa pelatihan ini sangat penting,karena sebagai tokoh agama atau tokoh masyarakat ingin mewujudkan kerukunan di daerah masing-masing agar aman dan nyaman. “Begitu pula dengan pemerintah agar aman dan nyaman dalam melaksanakan tugas membangun, menjaga demokrasi dan tidak ada konflik yang berpengaruh di tingkat nasional/internasional,”tuturnya. Ia menjelaskan pula bahwa dalam menjalankan tusinya, mediator perlu dibekali dengan keilmuan dan wawasan tentang bagaimana masyarakat bisa terhindar dari konflik yang mengganggu dan merusak kerukunan. “Kalau kita mampu mendeteksi konflik maka kita akan mmampu meminimalisir/mengantisiasi konflik,”tegasnya.
Kegiatan yang diadakan di Lor Inn Hotel, mengundang 17 peserta yang berasal dari tokoh agama dan tokoh masyarakat. Peserta lainnya, mengikuti kegiatan secara daring/virtual. Kegiatan ini menjadi pilot project, dan jika kegiatan ini dinilai berhasil maka akan ada tindak lanjut berikutnya dikembangkan ke daerah lain. (may)