Surakarta – Ada tiga hal yang harus diperhatikan penyuluh, diantaranya terkait dengan radikalisme, penyebaran berita hoax,dan juga ujaran kebencian.
Disamping itu, sebagai tangan panjang dari Kementerian Agama RI penyuluh diharap bisa turut serta mensukseskan apa yang menjadi visi dan misi Kemenag.
Memasuki tahun politik, Kemenag Kota Surakarta mengadakan perubahan rekening honor bagi penyuluh dari BRI Syari’ah, ke rekening baru BPD Jateng Syaria’h.
Demikian disampaikan Asih Setyo Budi Santoso, PAI Non PNS Wilayah Banjarsari, mengutip pernyataan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surakarta Musta’in Ahmad beberapa waktu lalu, pada rapat rutin penyuluh Non PNS, di Aula KUA Banjarsari, Jum’at (25/1) kemarin.
Oleh karena itu,lanjutnya, hendaknya seorang penyuluh harus terhindar dari tiga sikap ojo kagetan, ojo gumunan, dan Don't to milk.
Asih menambahkan, kedepannya penyuluh Banjarsari merencanakan beberapa kegiatan yang masih dirahasiakan.
Fakih Hidayat, Penyuluh Agama Fungsional, koordinator PAI Non PNS Banjarsari, dalam sambutannya memberi arahan tentang visi dan misi dari kementerian agama.
Disamping itu, Fakih mengingatkan bahwa dengan naiknya honor penyuluh menjadi 1 juta rupiah,maka penyuluh juga dituntut kinerja yang lebih baik.
Memasuki sesi tanya jawab, Mujiyati, anggota PAI Non PNS Banjarsari, menekankan apa yang disampaikan oleh Asih, tadi agar ditindaklanjuti.
Disamping itu, Mujiyati,menyampaikan adanya rencana pertemuan penyuluh non PNS se Surakarta yang akan diunduh oleh PAI Kecamatan Banjarsari.
“Kami siap menjadi panitia sekaligus penyelenggara dan sudah dipersiapkan tempatnya di Masjid Ummu Umar Kelurahan Kadipiro,” ujar penyuluh yang juga mahir olah raga beladiri Karate dan AIkido itu.
Sebagai penutup, Fakih mengingatkan kembali agar masing-masing penyuluh melakukan penyuluhan sesuai bidangnya, walaupun hanya sekali dalam satu bulan.
Rapat dengan tema Membangun Kerjasama diantara Penyuluh Agar Semakin Maju itu,dihadiri tujuh PAI Non PNS, dan satu Penyuluh Agama Fungsional, Fakih Hidayat. (faqih)