Surakarta – Panitia Hari Besar Islam (PHBI), bersama Kemenag dan Pemkot Surakarta, menggelar peringatan tahun baru Islam 1440 Hijriah, di Pendapi Ageng Balaikota Surakarta, Rabu (12/9) kemarin.
Dalam sambutan tertulisnya Walikota Surakarta, FX. Hadi Rudyatmo, yang dibacakan Wawali Ahmad Purnomo mengajak agar momentum yang baik ini digunakan untuk mengoreksi diri atau mawas diri bagi elemen masyarakat.
Lebih lanjut Purnomo mengatakan bahwa kita hidup di Negara Republik Indonesia, dengan berbeda-beda dan penuh dengan kebhinnekaan. Maka kita harus dapat saling menghormati dan menjaga keutuhan bangsa.
“Jangan sampai kita terpecah belah yang mengancam kebhinnekaan bangsa Indonesia,” ujar Purnomo.
Purnomo juga menyinggung program Revolusi mental yang digelorakan oleh pemerintah, pada dasarnya adalah “Hijrah” untuk kebaikan bangsa dan Negara Indonesia.
Diakhir sambutannya, Wawali sempat melontarkan beberapa kritik diantaranya kurang meriahnya peringatan tahun baru hijriah kali ini dan masih banyaknya kursi yang kosong. Untuk itu, wawali mendorong agar kedepannya perlu dilakukan evaluasi supaya perayaan tahun baru hijriah bisa menjadi meriah, semeriahnya.
Menyikapi kondisi tersebut Plt. Kakemenag Surakarta, Musta’in Ahmad mengutarakan masih adanya problem komunikasi dan koordinasi.
“Kalau kita hanya mengandalkan ASN, jumlah ASN di Solo terbatas. Dan masing-masing ASN punya kesibukan yang banyak,” ujar Musta’in saat dimintai keterangan usai kegiatan.
“Kita perlu melibatkan unsur masyarakat. Saya kira masyarakat akan senang diundang Pak Wali dan datang ke Balaikota untuk pengajian. Biar informasi kebaikan itu menyebar lebih luas ,” Lanjut Musta’in.
Tidak hanya itu, nantinya juga akan melibatkan ormas-ormas, kaitannya dengan santunan kepada anak-anak yatim. Kita bicarakan dengan badko TPQ, kaitannya dengan wisuda santri TPQ. Dan lomba-lomba yang akan digabungkan sehingga suasana momentum beberapa kegiatan itu diisi dengan suasana keagamaan. (gyt_rma)