Surakarta – Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama (Kemenag) Surakarta, Joko Sarjono, memberikan pembinaan dalam acara Advokasi Pergerakan Keluarga Berencana (KB), di Wisma Anggur Kota Surakata, Kamis, (22/2).
Acara tersebut diadakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPPA DALDUK dan KB) Provinsi Jawa Tengah. Bertajuk Advokasi Pergerakan KB Kab/Kota dengan UNMET NEED (bentuk penolakan wanita pada program KB) yang tinggi dihadiri oleh Kepala DPPPA DALDUK DAN KB Prov Jateng, Kepala DPPKB Kota Surakarta, dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta.
Joko menyampaikan materi mengenai kebijakan dan dukungan Kemenag dalam program pengendalian penduduk dan KB untuk membangun keluarga kecil .
“Untuk menyiapkan generasi yang berkualitas merujuk pada ayat suci Alqur'an surat An-Nisa' ayat 9, yang artinya dan hendaklah orang-orang merasa takut seandainya mereka meninggalkan generasi yang dalam keadaan lemah yang mereka khawatirkan terhadap (kesejahteraanya) mereka,” jelasnya.
Oleh sebab itu, lanjut dia, kalau ingin meninggalkan generasi yang berkualitas maka harus menyiapkan anak-anak dengan aqidah yang benar dan lurus. Selain itu, yang ber akhlaqul karimah atau berbudi pekerti yang baik. Selanjutnya, ilmu yang bermanfaat untuk dunia akherat dan amal sholeh
“Untuk itu semua harus dilakukan pendidikan dan pendampingan serta keteladanan dari keluarga,” paparnya.
Dalam Kebijakan dan Dukungan dari Kementerian Agama untuk mensukseskan program KB melalui dua kegiatan. Yakni, pertama saat kegiatan bimbingan penyuluhan atau pengajian-pengajian melalui majelis taklim, khutbah Jumat dan lainya.
“Lewat kegiatan tersebut disampaikan betapa pentingnya menyiapkan generasi yang berkualitas, yaitu dengan cara membangun keluarga kecil yang bahagia sejahtera,” ungkapnya.
Kedua, melalui pembinaan setiap calon temanten (mempelai) putra dan putri pada saat pemeriksaan berkas atau dokumen yang juga dihadiri orang tua calon temanten di Kantor Urusan Agama (KUA). Dalam kesempatan itu, disampaikan pembekalan untuk memasuki rumah tangga agar memperhatikan prinsip-prinsip dalam berumah tangga. Sehingga menjadi pasangan yang sakinah mawadah wa rohmah.
“Ini agar dapat mewujudkan keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera,” katanya.
Sementara itu, Kepala DPPPA DALDUK Provinsi Jateng, Endang, menyampaikan bahwa Kota Surakarta termasuk potensi kota yang ber ANMET NEED tinggi, artinya kurangnya kesadaran masyarakat (usia subur) dalam mengikuti program KB.
“Untuk itu kepada para kader diharapkan dapat memberi penyuluhan pada masyarakat agar dapat menekan lajunya ANMET NEED itu,” pungkasnya. (rma)